Penghargaan ini membuktikan bahwa investasi pada kesejahteraan staf dan komunitas adalah kunci dari kesuksesan sebuah institusi pendidikan.
Di era digital, Cendekia Harapan juga menjadi pelopor dengan pendekatan inovatif dalam evaluasi pembelajaran yang berfokus pada diferensiasi. Dengan sistem ini, pembelajaran menjadi pengalaman yang dipersonalisasi, sehingga setiap siswa merasa diperhatikan sesuai kebutuhan mereka.
“Oleh karena itu, Cendekia Harapan layak menerima penghargaan sebagai “Sekolah Pionir dengan Sistem Evaluasi Pembelajaran Digital Terdiferensiasi” yang unggul,’ ujarnya.
Akhirnya, sebagai sekolah dengan ekosistem digital terintegrasi yang paling canggih, Cendekia Harapan telah menggabungkan teknologi secara menyeluruh, menciptakan lingkungan yang menginspirasi setiap siswa untuk memaksimalkan potensi mereka di dunia digital. Sekolah ini tidak hanya mencerminkan masa depan, tetapi juga mengajarkan kita cara mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan di era teknologi.
Sementara, penganugerahan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-21 Sekolah Cendekia Harapan yang mengangkat teknologi sebagai tema utama. Di antara berbagai kegiatan yang diadakan, lomba robotik dan pemrograman permainan untuk siswa kelas 1 hingga kelas 12 menjadi daya tarik tersendiri.
Dr. Lidia Sandra, Ketua Yayasan Griya Anak mengatakan kegiatan tersebut semakin penting dengan keberhasilan meraih tujuh penghargaan bergengsi dari Leprid.
“Cendekia Harapan telah menghidupkan dunia pendidikan dengan nilai-nilai kebermaknaan, dan kami siap menjadi inspirasi bagi sekolah lainnya,” kata Dr. Lidia.
“Penghargaan ini hanyalah permulaan. Ini adalah dorongan bagi kami untuk terus berinovasi, menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas, dan mengantar generasi muda menuju masa depan yang penuh harapan,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait