GROBOGAN, iNewsSemarang.id - Sebanyak 10 warga Kabupaten Grobogan terkena bakteri leptospirosis. Bakteri yang disebabkan oleh tikus baik itu tikus sawah maupun tikus rumahan ini menular melalui cairan liur.
Virus yang mematikan dengan menjalar secara cepat jika terkonsumsi ini terbanyak menyerang petani di sawah. Terlebih mereka yang berhubungan langsung dengan tikus dan tidak mencuci tangan dengan sabun saat hendak mengonsumsi makanan menggunakan tangan kosong.
"Pada Januari 2024 hingga Oktober 2024 ini tercatat ada 10 orang di Kabupaten Grobogan. Rinciannya, 6 kasus Probable dan 4 Suspek. Sedangkan kasus kematian terdapat 2 orang," sebut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Jatmiko kepada MNC Portal Indonesia ,Jumat (15/11/2024).
Menurut data Dinkes Kabupaten tetangga, distribusi kasus bakteri atau virus Laptospirosis ini terjadi di Kecamatan Kedungjati satu Kasus, Kecamatan Godong 1 kasus, Kecamatan Tegowanu 2 kasus dan Kecamatan Tanggungharjo 6 kasus.
Selain kurang menjaga kesehatan, Lanjut dr Jatmiko, adanya kasus penyimpanan makanan baik itu makanan dan minuman siap saji tanpa dibersihkan terlebih dahulu juga menjadi penyebab terjangkitnya virus dari air liur tikus ini.
Sebagai contoh, minuman siap saji kaleng dan botol yang disimpan dalam almari sedangkan tikus mengendus meninggalkan air liur di tutup botol atau kaleng.
"Maka dari itu jika berhubungan dengan barang simpanan dalam almari dan ada tanda kehidupan tikus wajib dicuci bersih sebelum di konsumsi. Bersihkan tutup botol atau kaleng dengan air dan keringkan baru diminum," kata dia.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait