Namun setelah pada bulan ketujuh, usahanya berkembang setelah diliput oleh media lokal Yogyakarta.
Pembeli banyak yang datang dan omzet usahanya terus bertambah hingga akhirnya dia bisa membuka beberapa cabang. Pada akhir Desember 2000, dia telah memiliki 4 cabang.
Setelah 22 tahun berdiri, Waroeng Steak and Shake saat ini sudah memiliki 107 cabang dengan 1.500-an karyawan.
Dia menceritakan, rahasia Waroeng Steak and Shake sukses terletak pada kekuatan doa dari seluruh karyawannya dan sedekah.
"Sedekah membuat usaha kita semakin besar. Kita ngasih sedekah ke pinggir jalan, jangan lupa minta didoain. Kekuatan doa ini jadi kekuatan kita untuk membesarkan usaha-usaha kita," ujarnya.
Jody pun membangun pesantren SahabatQu yang fokus pada kegiatan menghafal Alquran. Pesantren ini terletak di Yogyakarta. Dia menerapkan prinsip spiritual company dalam usahanya. Dia terinspirasi dari konsep pesantren yang menurutnya patut dicontoh.
"Saya lihat konsep pesantren itu keren. Setelah salat, semua santri doain keluarga, donatur. Kalau saya punya pesantren semuanya doain, ini luar biasa. Ini spiritual company yang saya mau capai. Enggak usah bikin pesantren, saya punya karyawan 1.500 orang jadikan 'santri," tuturnya.
Karyawan Waroeng Steak and Shake, lanjutnya, harus memiliki kebiasaan yang baik sesuai dengan anjuran agama. Sholat tepat waktu, tidak merokok, belajar mengaji hingga rajin bersedekah.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait