Analis Jefferies Atul Goyal memperkirakan, hal itu akan membutuhkan uang tunai sebesar 45 miliar dolar AS tahun ini. Menurutnya, kemungkinan SoftBank akan menjual saham Alibaba untuk memenuhi permintaan.
SoftBank telah lama mengandalkan pembiayaan yang didukung aset, yang lebih murah daripada bentuk pendanaan lainnya. Ini termasuk menjaminkan aset dengan imbalan uang tunai untuk diinvestasikan pada startup tahap awal dan menggunakan kontrak forward prabayar, di mana SoftBank menerima uang di muka untuk penjualan kepemilikannya di masa depan.
Pada Desember tahun lalu, dia telah menjanjikan lebih dari setengah sahamnya di Alibaba, T-Mobile US Inc., Deutsche Telekom AG dan unit telekomunikasi SoftBank Corp. Adapun jaringan pembiayaan Son melampaui perusahaan inti.
Son memiliki beberapa pinjaman pribadi terbesar yang terkait dengan saham perusahaan di dunia setelah menjanjikan saham senilai 5,7 miliar dolar AS kepada 18 pemberi pinjaman termasuk Bank Julius Baer & Co, Mizuho Bank Ltd, dan Daiwa Securities Group Inc.
Perwakilan SoftBank mengatakan, perusahaan juga memberikan pinjaman kepada beberapa eksekutif sebagai bagian dari program insentifnya, dengan tujuan untuk membeli saham perusahaan. Untuk membantu membiayai saham di T-Mobile, SoftBank meminjamkan 515 juta dolar AS kepada Marcelo Claure, mantan CEO Softbank yang mengundurkan diri pada Januari lalu karena sengketa kompensasi dengan Son.
Tahun lalu, perusahaan mencetak laba kuartalan terbesar dan sahamnya naik ke rekor tertinggi. Daftar Coupang dan platform pengiriman DoorDash Inc. membantu mengimbangi kerugian dari WeWork, Greensill Capital dan Wirecard.
Namun Alibaba, investasi terbesar SoftBank telah kehilangan 35 persen tahun ini. Semua kecuali tiga dari 23 saham yang didukung oleh Son telah jatuh di bawah harga IPO, dan biaya mengasuransikan utang perusahaan terhadap default telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Kendati demikian, SoftBank tidak mengubah strategi. Setelah membayar kembali pinjaman senilai 10 miliar dolar AS yang dijamin oleh saham Alibaba, dia melakukan utang baru senilai 6 miliar dolar pada Desember 2021. Dan bulan lalu, menurut sumber anonim, Son meminta bank-bank yang berperan dalam daftar potensial perancang chip Arm Ltd. untuk menyediakan dana 8 miliar dolar AS. Apalagi Son tetap optimistis musim dingin akan segera berakhir.
"Kita akan melihat musim semi cepat atau lambat, dan kita terus menabur benih. Dengan mantap, benih itu tumbuh," ucap Son, bulan lalu.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait