Pementasan drama ini ingin menyampaikan pentingnya keberanian dalam berpikir dan bertindak, serta bagaimana seseorang harus memiliki orisinalitas dalam menjalani hidupnya.
Kemudian, bahwa manusia tidak boleh sekadar mengikuti arus, tetapi harus memiliki pemikiran sendiri yang mandiri. Ini tergambar dalam dialog-dialog antara Kakek dan Nenek yang penuh dengan sindiran sosial serta refleksi tentang kehidupan.
Maston menjelaskan, drama Sepasang Merpati Tua merupakan refleksi sosial yang patut direnungkan. Teater Lingkar kembali membuktikan eksistensinya dalam menghadirkan pentas ini.
"Naskah itu ibarat daging. Tinggal bagaimana chef-nya mengolahnya. Menyajikan dengan tipe masakan seperti apa,'' jelas Maston.
Dia berharap pementasan ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk terus berkarya dan menghadirkan seni yang memiliki dampak sosial yang nyata.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait