GROBOGAN, iNewsSemarang.id – Kondisi ekonomi sulit 2025 tak membuat Kabupaten Grobogan menciut dalam menggaet investor. Pekerjaan pembangunan hingga Kamis (15/5/2025) berjalan pada tahap pemasangan tiang pancang dan perataan kawasan bekas lahan jagung dan tembakau ini.
PT Polygroup memastikan menjadi investor asing pertama yang siap merealisasikan pabrik di Kawasan Industri Sugihmanik, di Desa Sugihmanik, Kecamatan, Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Bahkan pabrik yang baru melakukan peletakkan batu pertama ini sudah mengklaim akan menyerap 10.000 pekerja untuk pabrik seluas 20 hektare. Tak tanggung-tanggung, pabrik ini memiliki nilai investasi sekitar Rp3 triliun.
"Kami mendirikan pabrik kedua usai KIK (Kawasan Industri Khusus) Kendal. Untuk Grobogan kita mendirikan pabrik pertama seluas 5 hektare dengan serapan pekerja sekitar 5.000 lebih pekerja," Founder dan Chairman PT Polygroup, Paul Cheng.
Perusahaan yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan dekorasi rumah musiman khususnya pohon natal, kolam renang portabel serta lampu hias ini memperkuat komitmennya dengan membangun pusat perkantoran terlebih dahulu.
Paul Cheng juga menyampaikan, perusahaannya yang telah 30 tahun mendirikan beberapa pabrik besar di Tiongkok dan Meksiko. Mereka merencanakan 90% lebih hasil produksi diekspor ke Benua Eropa, Australia dan Amerika.
"Grobogan adalah pabrik kedua kami di Indonesia. Pabrik pertama ada di Kendal, saat ini memiliki 6.500 pekerja, dan kami berencana untuk mengirim sekitar 7.000 kontainer per kuartal ke seluruh dunia yang telah saya kunjungi tahun ini," sebutnya.
Menurut Paul, di KPI Desa Sugihmanik, PT Polygroup berencana membangun dua pabrik dengan satu anak perusahaan di antaranya ditargetkan beroperasi pada awal 2026.
"Kami berencana memiliki 10.000 pekerja di sini. Ya, dalam 3 tahun ke depan. Bangunan pertama akan selesai pada September tahun ini, dan pengiriman pertama pada awal tahun depan. Jadi kami akan mengekspor sekitar 9 bulan dari sekarang," ujar Paul.
PT Polygroup pun akan merekrut sebanyak-banyaknya pekerja lokal di Grobogan utamanya warga sekitar pabrik. "Semua orang akan diterima dengan baik," pungkas Paul.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Grobogan, Afi Wildani, mengungkapkan, Pemkab Grobogan mengapresiasi langkah pembangunan pabrik PT Polygroup seluas 20 hektare di KPI Desa Sugihmanik.
Sebagai catatan, KPI Desa Sugihmanik dikuasai oleh PT Azam Laksana Intan Buana (ALIB) dengan total luas lahan 82 hektare.
Diharapkan, masuknya investor memberikan dampak positif besar bagi masyarakat dengan memengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal, mendorong pemberdayaan masyarakat dan, mengembangkan infrastruktur industri ramah lingkungan.
"PT Polygroup membeli lahan PT ALIB di Desa Sugihmanik seluas 20 hektar. Nilai investasinya sekitar Rp 3 triliun untuk pembangunan konstruksi dan mesin/peralatan di luar investasi lahan. Kami sambut baik," kata Afi.
Direktur PT ALIB, Didik Parwoto optimistis bisnis pengembangan dan pengelolaan kawasan industri masih menggiurkan pasca transisi kepemimpinan di tahun politik.
Disampaikan Didik, selama puluhan tahun kawasan industri telah menjadi roda perekonomian dan terobosan model pengembangan wilayah dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dengan kata lain, pengembangan kawasan industri mampu mendorong hilirisasi, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan investasi, menciptakan lapangan kerja, serta membuka peluang usaha.
"Kepercayaan tinggi dari investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di KPI Sugihmanik. Sudah banyak yang mau masuk. Tentunya menyerap 90 persen warga Desa Sugihmanik. lihat saja nanti dan mohon doanya," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait