Secara keseluruhan, program ini ditargetkan untuk menjangkau lebih dari 630 anak berisiko stunting serta melibatkan sekitar 1.350 orang tua, kader posyandu, dan ibu hamil-menyusui di lebih dari 95 desa di ketiga wilayah tersebut.
“Sebagai perusahaan Good Food, Good Life, kami berkomitmen memanfaatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, baik saat ini maupun untuk generasi mendatang. Kami percaya gizi yang baik sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa,” jelas Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu.
“Melalui Program Pendampingan Gizi, kami tidak hanya menghadirkan intervensi yang nyata, tetapi juga menggerakkan karyawan dari pabrik dan kantor pusat untuk mendampingi keluarga penerima manfaat serta kader posyandu, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap upaya pencegahan stunting,” jelasnya.
Program Pendampingan Gizi di Kabupaten Batang secara total akan menjangkau 259 balita di 50 desa dan 4 kecamatan, dengan dukungan 66 kader dari 119 posyandu, melalui kolaborasi bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dan Pemerintah Kabupaten Batang.
Intervensi dilakukan melalui distribusi tambahan gizi berupa satu butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori DANCOW GroPlus setiap hari selama enam bulan untuk anak usia 1–4 tahun berisiko stunting.
Selain itu, program juga mencakup edukasi mengenai gizi anak, pola asuh makan, jajanan sehat dan keamanan pangan, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengukuran antropometri rutin, serta pemantauan bulanan bersama tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Factory Manager Pabrik Nestlé Bandaraya Norman Tri Handono menambahkan, selama 180 hari ke depan, pihaknya akan melakukan pemberian tambahan makanan, pemantauan peningkatan status gizi secara berkala, serta peningkatan kapasitas kader dan pengetahuan keluarga terkait praktik gizi seimbang.
“Tentunya, program ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Batang serta partisipasi aktif masyarakat setempat. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dengan baik hingga hari ini,” ujar Norman.
Ika Septiana, salah satu ibu dari anak penerima manfaat di Kecamatan Bandar Batang merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. “Anak saya kini mendapatkan tambahan gizi setiap harinya, berupa satu butir telur dan segelas susu yang sebelumnya sulit saya penuhi secara rutin,” ungkap Ika.
“Alhamdulillah, dalam tiga bulan terakhir saya mulai melihat adanya perubahan positif pada berat badan dan nafsu makan anak. Semoga program ini terus berlanjut, karena sangat bermanfaat bagi kami para orang tua di Kecamatan Bandar,” ungkapnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait