Ketika berpuasa tubuh kita akan mengalami perubahan dalam fungsi organ (fisiologi) serta pengaturan kecepatan peredaran darah (hematologi) serta keseimbangan cairan dan elektrolit dalam darah.
Perubahan yang terjadi di dalam tubuh saat berpuasa akan berbeda tergantung lama berpuasa. Pada kondisi tidak puasa, bahan utama energi berupa glukosa (gula darah) dari karbohidrat yang kita konsumsi.
Saat sedang berpuasa, ketika glukosa telah habis maka akan menggunakan glikogen (gula otot) yang tersimpan di hati dan otot. Selain itu juga akan melakukan metabolisme lemak. Pemecahan lemak inilah yang dapat membantu menurunkan berat badan, mengatur keseimbangan gula di darah dan menurunkan tekanan darah.
Perubahan fisiologi organ ketika berpuasa:
1. Neuron dan Otak
Dengan berniat berpuasa ketika malam hari, hipotalamus sebagai pusat kendali kesadaran manusia pada susunan saraf pusat akan melakukan stimulasi berbagai perintah pada sistem saraf untuk mengendalikan fisiologi organ tubuh lain.
Hipotalamus akan mempengaruhi penurunan produksi kortisol pada kelenjar adrenal yang berdampak pada penurunan tingkat stres
2. Kelenjar ludah/saliva
Ketika berpuasa saliva tetap terproduksi, untuk mencegah mulut kering. Namun ketika berpuasa akan lebih sedikit. Maka ketika selesai makan sahur sebaiknya dibersihkan dengan menggosok gigi agar tidak ada makanan tersisa jika ada gigi yang lubang dan mengurangi bau mulut
ilustrasi organ pencernaan manusia
3. Lambung
Produksi asam lambung (Asam chloride) akan menurun ketika lambung kosong. Hal ini mencegah terkikisnya dinding lambung karena asam karena tidak adanya makanan yang dicerna. Pengikisan dinding lambung merupakan penyebab utama terbentuknya luka lambung.
4. Hati
Glukosa dari asupan makanan yang kita konsumsi ketika makan sahur akan diubah menjadi glikogen disimpan di hati (glikolisis). Ketika glukosa darah habis, hati kembali mengubah glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis). Pengaturan ini akan memberikan keseimbngan kadar gula di dalam darah.
5. Ginjal
Ginjal ketika berpuasa akan mengatur keseimbangan cairan, dengan mengatur strategi pengeluaran air (urin). Namun hal ini tergantung dari jumlah air minum yang dukonsumsi pada malam hari dan makan sahur.
6. Jantung
Ketika berpuasa proses metabolisme tubuh lebih efisien, sehingga produksi HDL (hight density lipid) atau sering disebut lemak baik akan meningkat dan LDL (Low density lipid) sering kita sebut lemak jahat akan menurun
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait