SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) memastikan pasokan energi seperti BBM dan LPG di Jawa Tengah (Jateng) aman selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pertamina telah menyiapkan berbagai layanan mulai di jalur utama, rest area, hingga kawasan wisata guna memastikan masyarakat bisa beraktivitas tanpa hambatan energi.
General Manager Pertamina Patra Niaga RJBT, Fanda Chrismianto menyampaikan, Satgas Nataru pada tahun ini diaktifkan lebih awal, sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026. Tugasnya, mengantisipasi potensi lonjakan kebutuhan masyarakat.
“Jateng menjadi salah satu pusat pergerakan mobilitas masyarakat saat Nataru. Sebab itu, kami ingin memastikan sejak dini, stok aman, distribusi lancar, dan layanan darurat siap kapan pun,” tegas Fanda, di Semarang, Selasa (9/12/2025).
Pertamina memprediksi ada kenaikan konsumsi pada beberapa produk energi yang rata-rata naik sekitar 5,6%, Avtur diperkirakan naik sekitar 1,6% karena kemungkinan adanya penerbangan tambahan.
“LPG naik 13% atau setara 4.600 tabung, terutama untuk rumah tangga dan perhotelan,” sebutnya. Untuk solar, diperkirakan turun 4–4,7% seiring pembatasan kendaraan logistik non-pangan menjelang libur akhir tahun.
Sisi lain, Pertamina juga menyiapkan 19 motoris BBM yang siap mengirimkan BBM darurat, 59 kantong BBM di SPBU jalur padat, mobil tangki mobile di titik rawan macet, dan Serambi Melepas Lelah Pertamina di dua rest area, hingga layanan call center 135 untuk pemudik yang kehabisan BBM sebelum sampai SPBU.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Semarang Yoyok memastikan seluruh SPBU di Jateng tetap beroperasi 24 jam untuk penyaluran BBM maupun LPG.
Sejumlah hotel dan pelaku usaha juga tetap dapat menebus LPG meski dalam periode libur. “Kami pastikan stok cukup, DO dapat ditebus, dan operasional tetap berjalan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Agus Sugiharto memastikan seluruh OPD standby, termasuk mengaktifkan posko pemantauan harian yang melaporkan kondisi lalu lintas, harga bahan pokok, ketersediaan energi, hingga potensi bencana.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
