Perlu juga bagi mahasiswa berproses dengan banyak membaca buku dan memparafrasekan literatur yang dibaca. Karena selain mengkarakterkan membaca sejak dini, proses dan usaha membaca yang mereka lakukan adalah tabungan pengetahuan mendatang. Ujung-ujungnya, saat sidang, hasil kognitif membaca akan sangat membantu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penguji.
Akhirnya, kekayaan membaca yang terwujud melalui keberlimpahan pustaka yang disajikan mahasiswa, pada karya tugas akhir maupun makalah, adalah bukti bila karya tulisnya mengandung kebenaran ilmiah, serta bukti mahasiswa berkarakter penulis milenial. Mari wujudkan teman-teman mahasiswa.
Penulis: Usman Roin, dosen PAI UNUGIRI Bojonegoro dan Mahasiswa Doktor UIN Walisongo Semarang
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait