Sains Ramadhan : Menguak Sisi Lain Gempa Bumi, Pesan Tersembunyi Sang Khaliq

Moh. Miftahul Arief
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Istimewa)

Kedua, kata “Dakk” dan turunannya dimaknai sebagai guncangan gempa terus-menerus yang disertai benturan keras antargunung sehingga menyebabkan kehancuran total (Al-Fajr: 21, Al- Haaqqah: 14). Ditinjau dari seismologi, informasi tentang benturan gunung-gunung tersebut terjadi karena adanya pergerekan lempeng yang saling mendekati. Secara umum, terdapat tiga jenis pergerakan relatif antarlempeng, yaitu pergerakan saling mendekati (collision), saling menjauhi (spreading), dan saling geser (transform). Menurut teori lempeng tektonik, lapisan keras kerak bumi mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas sehingga bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan antarlempeng tektonik biasanya merupakan daerah dengan kondisi tektonik aktif yang ditandai seringnya terjadi gempa bumi, gunung berapi, dan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).

Ketiga, kata “Syaqq” dan turunannya merujuk pada guncangan gempa yang disertai dengan terbelahnya bumi (Qaf: 44, Maryam: 90, ‘Abasa: 26). Menurut seismologi, terbelahnya lapisan permukaan bumi dapat terjadi karena adanya pergeseran lapisan batuan sehingga mengakibatkan sesar atau patahan. Sesar adalah rekahan batuan akibat dari satu blok batuan yang bergeser relatif terhadap blok batuan lainnya. Gaya yang menyebabkan sesar ini dapat berupa gaya tekan, gaya tarik, maupun kombinasi keduanya.

Keempat. kata “Khasafa” dan turunannya (Al-Ankabut: 40, Al-Qashash: 81, Saba’: 9, Al-Nahl: 45, Al-Isra’: 68, dan Al-Mulk: 16) dimaknai sebagai guncangan gempa yang menyebabkan tenggelamnya sebagian daratan dan semua yang ada di permukaannya. Gempa bumi jenis ini dalam seismologi dikenal dengan likuifaksi, yaitu berubahnya tanah menjadi seperti cair sehingga menenggelamkan benda-benda di atasnya. Fenomena ini pernah terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala pada tahun 2018 dengan korban jiwa yang tidak sedikit.



Editor : Maulana Salman

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network