SEMARANG, iNewsSemarang.id - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan UMKM di Indonesia. Salah satunya dengan menggandeng para pedagang mi bakso seluruh Nusantara yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mi dan Bakso (APMISO) Nusantara.
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo hadir langsung dalam acara penandatanganan MoU atau kerja sama antara Partai Perindo dengan Asosiasi Pengusaha Mi dan Bakso (APMISO) Nusantara di Semarang, Sabtu (24/9/2022). Hadir pula dalam acara tersebut Ketua Harian Nasional Partai Perindo Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Ketua Dewan Pertimbangan Mahyudin, Wakil Ketua Umum Syafril Nasution, serta Ketua DPW Partai Perindo Jawa Tengah Siswadi Selodipoero.
Dalam sambutannya, Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa UMKM adalah kunci kebangkitan ekonomi saat krisis pada tahun 1998 silam. Terutama para pedagang mi bakso di seluruh Indonesia yang memiliki andil besar dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Dikatakan pula, Partai Perindo yang selama ini berkomitmen meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia, sangat tertarik untuk menjalin kerja sama dengan APMISO Nusantara. Pria yang akrab disapa HT ini menambahkan, di bawah naungannya, dirinya siap membantu para pelaku UMKM utamanya APMISO agar naik kelas melalui jaringan MNC Group.
Sementara itu, Ketua Umum APMISO Nusantara Lasiman mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama dengan Partai Perindo. Lasiman menegaskan bahwa Partai Perindo merupakan partai yang memiliki perhatian khusus dan komitmen terhadap nasib para pelaku UMKM, khususnya para pedagang mi dan bakso di Indonesia.
Usai penandatanganan MoU, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo secara langsung menyerahkan bantuan gerobak kepada Ketua Umum APMISO Nusantara Lasiman untuk membantu pedagang bakso keliling.
Bantuan gerobak masih akan berlanjut pada periode berikutnya yang disertai edukasi pengolahan bakso sehat dan higienis hingga pola pemasaran. Termasuk memberikan solusi mendapatkan sertifikasi halal yang selama ini menjadi pekerjaan berat karena membutuhkan waktu lama dan biaya besar.
Editor : Maulana Salman