Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku terkejut saat mendengar kabar Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Saat itu Ganjar sedang dalam perjalanan menuju ke Kebumen.
Dia kemudian membatalkan agenda ke Kebumen. Ia langsung berbalik arah menuju Bandara Ahmad Yani Semarang dan terbang ke Jakarta untuk melayat.
"Ini baru menuju ke bandara karena masih menunggu pesawat mampir dulu di tempat warung makan Ibu Ana, manyung yang sangat terkenal, dan semua seperti dilalah begitu ya, di belakang saya persis ada fotonya Pak Tjahjo Kumolo sama Ibu Ana. Ternyata beliau juga suka makan di sini," ujar Ganjar sebelum bertolak ke Jakarta.
Ganjar kemudian menceritakan sosok Tjahjo Kumolo yang sudah ia kenal lama. Menurutnya, Tjahjo Kumolo merupakan orang yang luar biasa humble, grapyak, dan tidak suka protokoler sebagai menteri.
Sementara sebagai senior di partai (PDI Perjuangan), Tjahjo menjadi sosok yang sangat mendorong dan memotivasi generasi muda.
"Itu luar biasa. Saya pernah menjadi sekretaris beliau di fraksi, sama Mas Bambang Pacul waktu itu. Terus kemudian waktu beliau jadi Sekjen, kita juga membantu lini-lini partai melalui lembaga-lembaga fungsional partai dan itu menurut saya bagian cara beliau memberi ruang kepada generasi muda," kata Ganjar.
Ganjar juga mengenang jasa dan terobosan-terobosan yang dilakukan Tjahjo Kumolo sebagai saat menjabat sebagai menteri. Misalnya saat menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, kata Ganjar, Tjahjo merupakan sosok yang terbuka dan suka mendengar suara dari bawah, termasuk dari bupati, walikota, dan gubernur.
Seperi diketahui, Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi WaluyoJakarta, Jumat, sekitar pukul 11.10. Sebelum meninggal, Tjahjo sempat menjalani perawatan selama beberapa pekat.
Tjahjo dikabarkan mengalami sakit infeksi paru-paru dan harus menjalani perawatan intensif. Tugasnya sebagai Menteri PAN-RB sementara waktu digantikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Editor : Sulhanudin Attar