get app
inews
Aa Read Next : Mbak Ita Tegaskan Perlunya Penanganan dari Hulu untuk Atasi Permasalahan Sampah

Keren, DLH Kendal Miliki Terobosan Baru Ubah Sampah Jadi Rupiah

Jum'at, 19 Agustus 2022 | 21:54 WIB
header img
Kantor DLH Kabupaten Kendal.(ist)

KENDAL, iNewsSemarang.id - Sudah sepekan yang lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melaunching terobosan baru dalam menghadapi permasalahan sampah di Kendal. Melalui terobosan Sahabat Peduli Sampah (Sapu Sampah), sampah yang selama ini menjadi masalah dapat diubah menjadi rupiah.

Awal mula digagasnya progam Sapu Sampah dilakukan mengingat Kabupaten Kendal memiliki kepadatan penduduk dengan jumlah 1.018.516 jiwa yang tersebar dalam 20 Kecamatan/20 Kelurahan dan 266 Desa (KDA, 2021). Jika dalam per hari setiap orang menghasilkan sampah 0.4 kg, maka produksi sampah di Kabupaten Kendal per hari adalah 407.406,4 kg atau 407,4 ton.

Sekretaris DLH Kendal, Vivin Irawati mengaku gelisah melihat besarnya jumlah produksi sampah dalam setiap harinya di Kabupaten Kendal. Ia menilai, permasalahan sampah disebabkan karena belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam mengolah sampah skala kawasan.

Vivin lalu melontarkan gagasan Sapu Sampah yang kemudian disambut kawan-kawan sejawatnya dan dilempar ke seluruh masyarakat kendal. Semenjak dilaunching pekan lalu, Sapu Sampah langsung bergerak untuk mengengola sampah di Kabupaten Kendal, supaya bisa dimanfaatkan.

Beberapa lokasi ditunjuk untuk menjadi pilot project pengelolaan sampah diantaranya desa kalirejo Kecamatan Cepiring dan akan menyusul desa atau kelurahan lainnya.

Dijelaskan, Sapu Sampah, adalah sebuah inovasi program yang melihat sampah bukan lagi hal yang harus dihindari tetapi merupakan sumberdaya yang bisa diolah menjadi rupiah.

"Dengan sapu sampah, masyarakat akan diedukasi dalam pengelolaan sampah. Mulai dari memilah hingga menyalurkan sampah kepada pihak yang membutuhkannya," jelasnya, Jumat (19/8/2022).

Vivin mengungkapkan, sebelum dilaksanakan launching, dilakukan beberapa sosialisasi seperti sosialisasi bank sampah, pembuatan margot, eco enzym, pembuatan kompos dan sosialisasi lainnya terkait pengelolaan sampah.

"Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari mengelola sampah," ungkapnya.

Editor : Agus Riyadi

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut