SALATIGA, iNewsSemarang.id - Sebuah terobosan baru berhasil menghantarkan siswa SMP RUQ Al Falah Salatiga lolos menjadi finalis dalam kompetisi "International Young Moslem Inventor award" yang digelar oleh International Young Scientist Association (IYSA) bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (Bandung) pada tanggal 19-23 Januari 2023 mendatang.
SMP RUQ Al-Falah salatiga melenggang ke babak final berkat terobosan baru yang diciptakan beberapa siswanya dalam pengembangan sistem pendidikan yang ramah bagi anak-anak dengan hasil pembelajaran yang maksimal.
SMP RUQ Al-Falah merupakan salah satu lembaga pendidikan di Kota Salatiga yang mempunyai visi misi untuk mencetak generasi ahli Quran yang mampu mengikuti perkembangan zaman melalui program unggulannya yaitu Tahfidzul Quran, Pendalaman Kajian Pesantren, Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Bahasa Asing.
Berdasarkan penuturan Kepala Sekolah SMP RUQ Al-Falah Salatiga, Gunawan Laksono Aji S.Pdi, M.Pd, ada permasalahan serius yang sering dihadapi pengajar tentang bagaimana peserta didik mampu menerima dan menyerap materi pengajaran Al-quran yang diberikan
" Tidak semua anak itu mampu dan siap dalam menerima materi yang datang, dari kondisi tersebut kita para pengajar harus berbenah diri untuk membuat lingkungan yang efektif agar para peserta didik mampu mencerna materi pembelajaran dengan maksimal" tutur Gunawan.
Pecahkan Masalah dengan IPTEK
Menanggapi permasalahan pelik tersebut, beberapa siswa SMP RUQ Al-Falah Salatiga mencoba sebuah gebrakan baru dalam pembelajaran ilmu tajwid Al-quran dengan membuat sebuah permainan edukatif yang dipadukan dengan pembuatan aplikasi pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
Maka dari itu lahirlah metode pembelajaran FASHIHA : Learning Tajwid Through Fun Educational Board Game Using Augmented Reality. Yaitu sebuah metode pembelajaran yang menghilangkan kebosanan dalam memahami materi pembelajaran.
Dengan metode ini pembelajaran tajwid Al-quran akan dipadukan dengan beberapa permainan yang siswa sukai. Bukan hanya bermain semata namun juga dalam permainan itu para siswa akan diajak untuk belajar dan memahami tentang ilmu tajwid Al-quran
"Saat ini adalah masa-masa dimana peserta didik masih berpikir untuk bermain, jadi kenapa tidak kita ikuti saja kemauan mereka, kita buat lingkungan bermain yang mereka sukai tentu juga yang dapat menambah wawasan pengetahuan mereka" lanjut Gunawan.
Melihat perkembangannya, metode pembelajaran Fashiha tersebut efektif meningkatkan semangat belajar para peserta didik yang sebelumnya pasif menjadi aktif. Tentu hal tersebut juga membuat materi pembelajaran yang sulit mereka kuasai dalam waktu singkat bisa dipahami secara maksimal.
"Metode Fashiha ini sangat efektif dalam mendulang pendidikan mereka, para peserta didik yang tadinya pasif karena merasa bosan dengan sistem pembelajaran yang monoton menjadi aktif dan cepat mencerna materi, alasannya karena hati mereka menyukai cara belajarnya".
Editor : Maulana Salman