get app
inews
Aa Read Next : Awas Cuaca Ekstrem Awal Oktober! Ini Wilayah bakal Diguyur Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Angin Kencang Landa 12 Kecamatan di Flores Timur, 419 Rumah Alami Kerusakan

Sabtu, 07 Januari 2023 | 06:14 WIB
header img
Angin kencang terjang 12 kecamatan di Flores Timur, NTT mengakibatkan 419 rumah mengalami kerusakan. (Foto: BNPB)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda angin kencang pada Jumat (30/12/2022). Amukan angin kencang itu mengakibatkan sekitar 419 rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari merinci, 173 rumah mengalami rusak ringan, 102 rumah rusak sedang, dan 144 rusak berat.

"Kemudian terdapat beberapa fasilitas umum juga alami kerusakan antara lain RSUD Larantuka, lima perkantoran dan tujuh fasilitas pendidikan," kata Muhari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/1/2023).

Muhari menambahkan, 12 kecamatan terdampak angin kencang yakni Kecamatan Larantuka, Kecamatan Ile Mandiri, Kecamatan Titehena, Kecamatan Solor Timur, Kecamatan Adonara Barat.

Berikutnya Kecamatan Adonara Tengah, Kecamatan Adonara, Kecamatan Demon Pagong, Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Lewolema, Kecamatan Wotanulumado, dan Kecamatan Solor Barat.

Pada saat kejadian, BPBD Kabupaten Flores Timur menuju lokasi terdampak untuk melakukan penanganan dan pendataan. Hingga kini tim BPBD masih berada di lapangan guna melakukan langkah-langkah penanganan lanjutan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan angin kencang di sebagian wilayah Provinsi NTT pada Sabtu (7/1) dan Minggu (8/1).

Melihat potensi adanya bencana hidrometeorologi basah yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, BNPB mengimbau kepada pemerintah dan masyarakat serta seluruh unsur terkait untuk melakukan langkah-langkah peningkatan kesiapiagaan.

“Antara lain memangkas pepohonan rimbun yang rapuh agar tidak tumbang, melakukan pembersihan saluran-saluran air dan sungai agar tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menyebabkan banjir, serta mengikuti perkembangan cuaca dan informasi kebencanaan dari pihak-pihak yang telah ditentukan oleh pemerintah,” kata Muhari.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut