CHINA disebut-sebut sebagai negara yang memegang kunci asal-usul virus mematikan Covid-19. Oleh karena itu, organisasi kesehatan dunia (WHO) kini terus mendesak negeri tirai bambu itu untuk bisa terbuka akan informasi terkait Covid-19.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut desakan WHO akan terus ada dilayangkan pada China, sampai negara tersebut mau membagikan informasinya tentang asal-usul penyakit infeksi Covid-19 yang akhirnya merebak menjadi pandemi global.
"Tanpa akses penuh ke informasi yang dimilik oleh China, kita tidak bisa mengatakan ini atau itu," kata Tedros, dikutip dari Reuters, Sabtu (8/4/2023).
"Semua hipotesis ada tersedia, itu posisi WHO. Itulah mengapa kami meminta China untuk kooperatif dalam hal ini,” sambungnya.
Terkait data Covid-19, diketahui pada Maret 2023, para ilmuwan China telah mengunggah secara singkat data dari periode awal-awal pandemi Covid-19 ke database internasional.
Termasuk data tentang urutan genetik yang ditemukan pada lebih dari 1.000 sampel lingkungan dan hewan yang diambil pada Januari 2020 di pasar makanan laut Huanan di Wuhan, lokasi wabah Covid-19 pertama yang diketahui.
Data menunjukkan bahwa DNA dari beberapa spesies hewan, salah satunya anjing rakun – sebagai sampel lingkungan yang dites positif SARS-CoV-2, menunjukkan bahwa hewan ini adalah media yang paling mungkin dari infeksi Covid-19 menurut tim peneliti internasional.
Editor : Maulana Salman