Ganjar sendiri begitu senang mendapat sambutan hangat dari KH Abu Khoir Suudi dan ribuan santri serta masyarakat Bawang. Apalagi, ia datang saat Pondok mengadakan pengajian untuk Mbah Moen.
"Saya memang punya banyak cerita sama Mbah Moen. Bahkan saking dekatnya, banyak orang bilang saya itu lebih anaknya Mbah Moen dibanding Gus Yasin," ucapnya.
Semasa hidup, Ganjar mendapat banyak ilmu, petuah dan wejangan dari ulama kharismatik pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang Rembang itu. Setiap Mbah Moen pengajian, Ganjar kerap diajak untuk mendampingi.
Ganjar masih ingat betul saat-saat itu. Bahkan ketika pertemuan terakhir sebelum Mbah Moen meninggal pada 2019 lalu, Ganjar masih bertemu dan salat berjamaah berdua.
"Waktu itu saya sowan, sudah ashar dan murid Mbah Moen itu mengingatkan Mbah untuk mengimami. Tapi Mbah Moen bilang pengen jamaah sama saya. Saya salat berdua di kamar beliau. Itulah kali terakhir saya bertemu beliau sebelum berangkat haji dan meninggal di sana," kenangnya.
Ganjar selalu menyempatkan ziarah ke makam Mbah Moen ketika umrah. Menurutnya, Mbah Moen memberikan banyak ilmu dan pengalaman terkait kebangsaan dan kenegaraan padanya.
"Kita doakan bersama semoga Mbah Moen husnul khatimah dan kita sebagai generasi penerus terus mengamalkan ajaran beliau soal kebangsaan, cinta tanah air dan nasionalisme yang diajarkan beliau," ujarnya.
Editor : Maulana Salman