”Hal itu sebuah kondisi komplikasi infeksi DBD yang memiliki risiko kematian tinggi. Jadi, DBD lagi mewabah di Jepara, kita (pemerintah) sedang melakukan upaya penekanan,” katta Edy dalam keterangannya, Rabu (28/12/2024).
Menurut dia, dari 553 penderita, 12 di antaranya telah meninggal dunia, terutama anak-anak yang rentan karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kekinian, Dinas Kesehatan Jepara telah mengambil langkah penyemprotan fogging di permukiman penduduk.
Fogging ini dapat membunuh nyamuk Aedes Aegypti dewasa, vektor penyakit DBD. Melihat tingginya angka penderita DBD, Pemkab Jepara mengimbau seluruh masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan penyakit ini.
Pencegahan dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk, seperti membersihkan penampungan air, menutup rapat penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Editor : Ahmad Antoni