get app
inews
Aa Read Next : 2 Desa di Demak Masih Tergenang Banjir

Kisah Kabupaten Demak, Dulunya Diduga Pelabuhan Terkaya di Pantura Dekat Selat Muria

Minggu, 24 Maret 2024 | 11:16 WIB
header img
Kawasan Alun-alun depan Masjid Agung Demak saat terendam banjir beberapa hari lalu. (IG)

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mempunyai sejarah panjang. Wilayah yang dijuluki Kota Wali ini dulu merupakan pusat Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di tanah Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada abad 15 Masehi.

Demak juga diduga menjadi lokasi pelabuhan terkaya di Pantura lantaran dekat dengan Selat Muria yang merupakan selat yang pernah ada dan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria. 

Selat ini dulunya merupakan daerah perdagangan yang ramai, dengan kota-kota perdagangan seperti Demak, Jepara, Pati, dan Juwana.

Pada sekitar tahun 1657, endapan sungai yang bermuara di selat ini terbawa ke laut sehingga selat ini semakin dangkal dan menghilang, sehingga Pulau Muria menyatu dengan Pulau Jawa.

Pada masa glasial, sekira 600.000 tahun yang lalu, Gunung Muria beserta pegunungan kecil di Patiayam dulunya bergabung dengan dataran utama Pulau Jawa. Hal itu terjadi karena saat itu suhu bumi turun dalam waktu yang lama.

Sehingga permukaan laut turun rata-rata 100 meter. Namun pada interglasial, kondisi itu berbalik. Suhu bumi meningkat menyebabkan es mencair. 

Alhasil volume air laut meningkat membuat dataran Gunung Muria dan Pulau Jawa terpisah oleh laut dangkal yang tidak terlalu lebar hingga menjadi selat.

Selat Muria adalah jalur perdagangan dan transportasi yang ramai dilalui. Selat itu menjadi jalan antara masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dengan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau lainnya.

Karena adanya selat ini, masyarakat yang ingin bepergian antara Kudus dan Demak harus menggunakan kapal. Keberadaan selat ini pulalah yang dahulu membuat Kerajaan Demak menjadi kerajaan maritim.

Selain itu, keberadaan selat tersebut juga menjadikan kawasan Selat Muria sebagai lokasi galangan kapal yang memproduksi kapal-kapal jukung Jawa yang terbuat dari kayu jati yang banyak ditemukan di Pegunungan Kendeng yang terletak di sebelah selatan selat.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut