SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kebijakan pelarangan kegiatan study tour bagi anak-anak sekolah khususnya siswa SMA sederajat di Jateng menuai kontroversi.
Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto mengkritisi kebijakan yang sudah diterapkan semenjak 2020 tersebut.
Ramai perihal kebijakan study tour itu mencuat kembali usai terjadi kecelakaan bus rombongan siswa SMK di Subang Jawa Barat yang merenggut nyawa sejumlah siswa.
Menurut Yudi Indras, aturan pelarangan study tour yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Jateng itu harus ditinjau kembali. Terlebih lagi saat ini kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Merdeka.
Artinya siswa dituntut untuk bisa mandiri, mengembangkan networking, mengasah entrepreneur. Lebih penting lagi adalah belajar sesuatu hal yang baru sesuai dengan zamannya.
"Jadi jangan dibayangkan study tour itu mesti piknik lho ya. Itu merupakan kegiatan untuk memberikan pengalaman bagi anak-anak sekolah. Karena kurikulumnya sekarang sudah beda. Pendidikan tidak harus selalu di dalam ruangan kelas," tegas Yudi Indras, Jumat (17/5).
Editor : Ahmad Antoni