JAKARTA, iNewsSemarang.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap adanya potensi bencana hidrometeorologi basah yang sudah mulai dirasakan seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, hingga tanah longsor. Hal itu karena, fenomena La Nina saat ini mulai masuk ke Indonesia.
“Menurut rilis yang disampaikan, informasi yang disampaikan oleh BMKG kita sudah kembali masuk ke musim basah, musim La Nina. Jadi kalau tahun lalu kita ada di El Nino, puncak kekeringan, puncak panas, puncak kemarau, sekarang kita masuk lagi ke musim basah,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (2/7/2024).
Aam sapaan Abdul muhari pun menjelaskan dengan masuknya musim La Nina setelah fase El Nino, maka Indonesia harus waspada bencana hidrometeorologi meskipun saat ini masih berada pada fase musim kemarau.
“Artinya meskipun kita ada di musim kemarau kita harus waspada bencana hidrometeorologi basah.”
Pada kesempatan itu, Aam mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir bulan Juni ada 21 kali kejadian bencana. Dimana, 15 kali bencana banjir, 3 kali cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2 kali, dan kekeringan dilaporkan sebanyak 1 kali.
“Tidak berubah-berubah ya dari awal tahun tetap banjir yang sangat mendominasi. Memang beberapa, 2 minggu yang lalu sempat berubah karhutla dan kekeringan mulai cukup signifikan tetapi tidak terlalu mendominasi seperti halnya hidrometeorologi basah,” katanya.
Editor : Maulana Salman