SEMARANG, iNewsSemarang.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang terus memperkuat pengawasan menjelang kontestasi Pilkada 2024. Salah satu fokus utama adalah pemetaan kerawanan yang melibatkan calon kepala daerah dari latar belakang birokrasi, TNI, dan Polri.
Bawaslu mewaspadai potensi pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN), serta personel TNI dan Polri yang aktif terlibat dalam pemilihan.
Di antara yang menjadi sorotan adalah Ahmad Luthfi calon Gubernur Jateng dari pejabat kepolisian yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, dan Andika Perkasa mantan Perwira tinggi TNI yang diusung PDI Perjuangan.
Selain itu, dari unsur birokrasi ada Iswar Aminuddin, mantan Sekretaris Daerah Kota Semarang yang ikut bertarung sebagai bakal calon wakil wali kota Semarang dari PDI Perjuangan.
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, menjelaskan bahwa adanya kandidat dari kalangan birokrasi, TNI, dan Polri menambah kerawanan di wilayah tersebut.
Dalam upaya menanggulangi hal ini, Bawaslu telah membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk memantau netralitas ASN dan TNI/Polri. Pokja ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
"Pokja ini kami bentuk untuk menyampaikan informasi secara internal, terutama terkait potensi pelanggaran yang mungkin muncul. Selain itu, kami juga akan mengoordinasikan penindakan jika pelanggaran benar terjadi," ujar Arief saat kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif di Metro Park View Hotel, Kota Semarang, Jumat (20/9/2024).
Editor : Maulana Salman