"Velodrome dua kali kita cek kondisinya sudah retak-retak, sehingga perlu penambalan. Penambalannya sudah dilakukan, pengecatan juga sudah dimulai. Perlu waktu sekitar lima hari ke depan untuk menyelesaikan pengecatan," katanya.
Mendagri Tito Karnavian berharap, venue pertandingan dapat selesai sesuai target, yaitu sebelum pembukaan Peparnas XVII pada 6 Oktober di Stadion Manahan.
Ia juga meminta agar pemerintah daerah bersama Panitia Peparnas membuat side event untuk meramaikan acara, seperti kegiatan seni, pameran UMKM, pasar rakyat, dan lainnya. Harapannya, gelaran Peparnas ini ramai dan berdampak positif pada masyarakat sekitar.
"Provinsi bisa membentuk tim untuk mem-backup panitia. Ini harus kita sebarkan. Dan satu lagi jangan dijadikan ajang kampanye, karena waktunya berbarengan dengan Pilkada," katanya saat memberikan arahan.
Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan, venue Peparnas banyak yang sama dalam penyelenggaraan Asian Paragames dua tahun lalu. Hal ini yang menjadi salah satu alasan memilih Kota Surakarta sebagai tuan rumah. Apalagi kota ini juga menjadi pusat pelatihan olahraga disabilitas.
Terkait anggaran, Dito menjelaskan, Kementerian Keuangan telah mencairkan sebesar Rp215 miliar untuk Perparnas XVII. Kemudian ditambah DIPA Kemenpora sebesar Rp75 miliar. Sehingga totalnya menjadi Rp290 miliar.
Editor : Ahmad Antoni