Dia mengaku sebagai pemilik bisnis batik tahu betapa sulitnya membatik apalagi dilakukan oleh orang-orang berkebutuhan khusus. “Dengan kita orang-orang normal saja sudah cukup sangat sulit, kompleks sekali dari proses awal hingga akhir ditambah dengan orang-orang berkebutuhan khusus, kita pengin tahu kesulitannya bisa dobel, orang-orang ini tetap bisa berkarya dengan keterbatasannya,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan apreasiasi terhadap orang-orang berkebutuhan khusus dalam berkarya seperti membatik.
Sementara, Morgan Oey mengaku senang bisa terlibat langsung dalam proses pembuatan batik yang dilakukan ODGJ dan tunanetra. Menurutnya, mereka sangat membutuhan dukungan untuk terus berkarya.
“Saya senang banget bisa diajak Benang ratu dan YCAB Foundation di sini, bisa tahu langsung proses membatik, ngobrol langsung, mereka benar-benar berkarya dengan sarana yan ada, fasilitas yang ada, keterbatasan, paling nggak ke depannya semoga mereka bisa lebih diatensi lagi,” ujar Morgan.
“Jadi saya tahu kenapa batik tulis itu berharga karena proses yang sangat Panjang, dari awal pembuatan samapi jadi. Sangat sulit, jadi saya tahu dan menghargainya,” ujar aktor, model dan penyayi ini.
Editor : Ahmad Antoni