Iran sebelumnya berjanji akan membalas serangan Israel dengan gempuran lebih dahsyat dibandingkan pada 1 Oktober lalu.
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi memperingatkan Israel, pemerintahannya siap untuk gencatan senjata, namun jika Iran diserang maka pembalasannya akan lebih dahsyat.
"Jika entitas Israel mengambil langkah atau tindakan apa pun terhadap kami, pembalasan kami akan lebih keras daripada sebelumnya," kata Araghchi.
Dia menjelaskan serangan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober merupakan pembelaan diri yang sah berdasarkan Piagam PBB.
Serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pemimin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut. Haniyeh dibunuh saat menghadiri pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.
“Tidak seperti Israel yang menargetkan daerah permukiman, kami hanya menyerang pusat-pusat militer. Kami tidak bermaksud melanjutkan serangan kecuali rezim Zionis memilih untuk melanjutkan serangannya," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni