"Seharusnya yang dibesarkan itu penembakannya karena di situ ada korban satu orang meninggal dan dua orang terluka dan yang agak janggal lagi dikatakan senjata yang dimiliki oleh korban, itu kan belum jelas siapa yang beli, di mana belinya dikatakan yang beli adalah almarhum, kami juga enggak yakin," katanya.
Dalam keterangan pers polisi sebelumnya, pihak keluarga juga menyayangkan polisi tidak menjunjung asas praduga tidak bersalah. Apa yang disangkakan dinilai tidak sesuai dengan kejadian, seperti keberadaan sepeda motor yang digunakan korban.
"Saya bantah kalau korban disebut anggota gangster. Fakta yang kami dapat itu tidak ada penyerangan, tidak ada ancaman terhadap polisi dan masyarakat lainnya. Kenapa langsung ke sarasan penembakan mematikan," tegasnya.
Editor : Ahmad Antoni