4. Buat inovasi dalam pembelajaran anak.
Ajak anak melakukan aktivitas di rumah yang sesuai dengan kurikulum pembelajarannya di sekolah. Misalnya, materi pembelajaran anak di sekolah mengenai berhitung, maka orangtua dapat mengajak anak membuat beberapa kue kemudian anak dapat menghitung kue hasil buatannya. Hal ini juga untuk melatih saraf motorik dan kognitif anak.
5. Awali kegiatan belajar dengan doa.
Supaya anak lebih siap memulai kegiatan belajar, orangtua dapat menuntun anak untuk berdoa ataupun melakukan olahraga ringan.
6. Berikan apresiasi pada anak.
Selama mendampingi anak, sekecil apapun usaha yang sudah dilakukan saat kegiatan pembelajaran, berikan apresiasi agar anak merasa lebih dihargai.
7. Lakukan review atau penguatan materi belajar.
Setelah belajar, ajak anak mengulang secara singkat materi dan aktivitas belajar yang telah ia lakukan.
8. Akhiri kegiatan belajar dengan doa.
Anak juga perlu mengetahui kapan waktu kegiatan belajar berakhir. Hal ini bertujuan supaya mereka tidak jenuh dan lelah ketika harus belajar dalam jangka waktu yang panjang. Selain berdoa, bernyanyi juga dapat dilakukan sebagai penanda untuk mengakhiri kegiatan belajar.
9. Orangtua harus tersenyum dan sabar.
Meskipun terkesan susah, tersenyum dan sabar juga merupakan hal yang tak kalah penting. Jangan sampai anak menjadi tertekan, stres, dan enggan belajar di rumah. -
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta