get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebelum Motor Terbakar di Sesi FP4, Alex Rins Kritik Sirkuit Mandalika Bermasalah

Ritual Sesajen dan Dzikir Digelar di Bawah Patung Jokowi, Doakan Balapan di Mandalika Lancar

Kamis, 17 Maret 2022 | 18:57 WIB
header img

LOMBOK, iNewsSemarang.id - Ritual adat berupa tasyakuran digelar di bawah patung Joko Widodo tepat di pintu masuk utama Sirkuit Mandalika.

Ritual adat itu digelar masyarakat Dusun Ebunut, Desa Pujut, Kecamatan Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Para warga membawa dulang saji berupa makanan, setumpuk daun sirih dan sebagainya.

Sesajian yang akrab disebut dulang ronjok oleh masyarakat Sasak itu biasanya disajikan usai menggelar doa.

Kepala Dusun Ebunut Rahmat Panye mengatakan, ritual ini dilakukan secara spontanitas dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat.

"Ini sebagai wujud syukur kami atas keberadaan Sirkuit Mandalika ini,” ujar Rahmat Panye kepada wartawan Kamis (17/3/2022).

Menurutnya, Dusun Ebunut merupakan salah satu daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan MotoGP Mandalika. Di daerah inilah Sirkuit Mandalika dibangun sehingga sukses beberapa kali menggelar balapan.

Saat ditanya mengapa dilaksanakan di bawah Patung Jokowi, dia menilai Presiden sebagai pemimpin punya pengaruh besar atas pembangunan Sirkuit Mandalika. Lagipula di masa kepemimpinan Jokowi, pembangunan Sirkuit Mandalika benar-benar diseriusi.

Selain menggelar zikir dan doa, sekelompok masyarakat Dusun Ebunut ini juga mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan MotoGP Mandalika.

Ritual pejambek ini kata Rachmat juga dilakukan agar pelaksanan balap motor kelas dunia itu berjalan sukses.

“Kami berdoa semoga balapan yang berlangsung selama tiga hari ke depan berjalan sukses tanpa hambatan,” katanya.

Haji Lalu Zakaria tokoh agama setempat mengatakan, ritual dan doa ini diyakini dapat mendatangkan energi positif di kawasan Mandalika. Masyarakat di kawasan itu selama ini dikenal sangat menjunjung tinggi nilai luhur dan budaya.

Haji Zakaria senang dengan terselenggaranya MotoGP. Terlebih, suasana saat ini menurutnya sangat jauh berbeda dengan dulu.

“Kami bersyukur kalau dulu kawasan ini desa sekarang sudah berubah seperti kota metropolitan,” ucapnya.

Ritual masyarakat Ebunut itu karuan mengundang perhatian pengunjung dan penonton MotoGP. Itu setidaknya menjadi hiburan tersendiri bagi mereka sambil menikmati suasana sore di Sirkuit Mandalika.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut