get app
inews
Aa Read Next : Menag Yaqut: UIN Walisongo Semarang Harus Menyiapkan Aktor Perubahan

Sains Ramadhan: Berdoa Sebagai Kebutuhan Utama Manusia Mukmin

Rabu, 20 April 2022 | 06:03 WIB
header img
(Foto: Freepik)

SEMARANG. iNewsSemarang.id - Berdoa bermakna beribadah. Yaitu munajat, permohonan hamba kepada Allah SWT, Dzat yang maha memberi dan mengabulkan doa. Berdo'a merupakan kebutuhan spiritual utama manusia mukmin untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat.  Terkait hal ini dapat diperhatikan sabda Rasulullah Saw:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ. (رواه الترمذي عن النعمان بن بشير)

Artinya: "Doa itu adalah ibadah." (HR. at-Tirmidzi dari an-Nu‘man bin Basyir).

Sebagian mufassir berpendapat bahwa doa berarti “permohonan”. Sebenarnya doa dan ibadah itu adalah sama dari sisi bahasa. Hanya yang pertama berarti khusus sedang yang kedua berarti umum. Doa adalah salah satu bentuk atau cara dari ibadah. Hal ini berdasar hadits:

الدَّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ. (رواه الترمذي عن أنس بن مالك)

Artinya: "Doa itu adalah inti ibadah." (HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik).

Kewajiban berdo'a dan kemuliaan berdo'a

Allah swt berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: "Dan Rabbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir: 60).

Dari ayat ini menunjukkan bahwa berdo'a kepada Allah SWT hukumnya wajib dan orang yang tidak mau berdo'a masuk katagori sombong.

Rasulullah Saw bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنْ الدُّعَاءِ

Dari Abu Hurairah ra, berkata bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Para ulama menjelaskan mengapa doa merupakan sesuatu yang paling mulia di sisi Allah SWT dibandingkan yang lainnya, yaitu karena di dalam doa terdapat bentuk sikap merendahkan diri seorang hamba kepada Allah SWT.

Setiap do'a dikabulkan Allah SWT

Allah swt berfirman di dalam Al Qur'an:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)

Beberapa Hadis yang menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan do'a. 
Sabda Rasulullah Saw:

ثَلاَثَـةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: اْلإِمَامُ الْعَاِدلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ (رواه مسلم)

Artinya: "Tiga macam orang tidak ditolak doanya, yaitu Imam yang adil, orang yang sedang berpuasa hingga ia berbuka dan doa seorang yang teraniaya." (HR. Muslim).

Sabda Rasulullah saw:

لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَالَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ مَالَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا اْلاِسْتِعْجَالُ؟ قَالَ: يَقُوْلُ قَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يُسْتَجَابُ لِي فَيَحْسِرُ عِنْدَ ذٰلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ (رواه أحمد والترمذي والنسائي وابن ماجه);

Artinya: "Senantiasa diterima permohonan setiap hamba, selama ia tidak mendoakan hal-hal yang menimbulkan dosa atau memutuskan hubungan silaturrahim (dan) selama tidak meminta agar segera dikabulkan. Rasulullah ditanya,  Apakah maksud segera dikabulkan ya Rasulullah?  Beliau menjawab,  Maksudnya ialah seorang hamba yang berkata,  Saya sesungguhnya telah berdoa, tetapi saya lihat belum diperkenankan, karena itu ia merasa kecewa lalu tidak berdoa lagi." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah). 

Penyebab doa yang dipanjatkan hamba mukmin kepada Allah SWT belum dikabulkan.

Pertama, bisa jadi belum memenuhi syarat-syarat yang semestinya.

Kedua, Allah SWT tidak mutlak memberikan sesuai dengan yang dimohonkan oleh hamba-Nya, tetapi diganti atau disesuaikan dengan yang lebih baik bagi pemohon, baik di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT menghubungkan antara doa yang dijanjikan akan dikabulkan-Nya itu dengan ketentuan bahwa hamba-hamba-Nya harus mematuhi segala perintah-Nya dan beriman kepada-Nya.

Selain itu doa hendaklah dilakukan dengan khusyuk, sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati, dan bukan doa untuk menganiaya orang, memutuskan hubungan silaturahim dan perbuatan maksiat.

Karena berdo'a merupakan inti ibadah, dan amalan yang sangat mulia serta senjata bagi mukmin maka hendaknya sebagai mukmin sejati tidak boleh putus asa dari Rahmat Allah SWT, selalu menjaga istiqomah berdo'a kepada Allah SWT Yang Maha mendengar dan mengijabah do'a untuk menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 
Wallahu a'lam.

Penulis: H. Ismail SM, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang/ Pengurus MUI Kota Semarang.

Serial artikel Sains Ramadhan merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.

Editor : Moh.Miftahul Arief

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut