Setelah itu, keberuntungan pun berpihak padanya. Seorang nadzir desa menawarinya untuk membantu tugas modin desa dalam mengurus jenazah. Dia lakoni tugas tersebut dengan tetap menjalani pekerjaannya sebagai kuli bangunan. "Jadi modin ngurus jenazah, ya kerja seikhlasnya, bayaran seikhlasnya dari Gusti Alloh. Saya juga masih tetap kerja bangunan," tuturnya.
Djaelani pun tak menutup mata untuk biaya pelunasan hajinya. Dia pun kembali menabung untuk membeli sapi lagi. "Alhamdulillah, saya bisa melunasi biaya haji saya dari jualan sapi lagi. Sekarang sapi saya sudah habis," ujar Djaelani sumringah.
Di akhir perbincangan, lelaki beruban penuh ini menuturkan hal yang paling utama dalam mendaftar ibadah haji adalah memiliki keinginan yang sangat kuat. "Insya Allah kalau niat kita sudah bulat, Allah akan bukakan jalan dari pintu mana saja, bahkan yang tidak terduga sekalipun," katanya.
Editor : Agus Riyadi