JAKARTA, iNewsSemarang.id - Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi salah satu penopang penting bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Betapa tidak, pekerja migran menyumbang penerimaan devisa negara hingga Rp159,6 triliun per tahun. Jumlah ini menjadi salah satu penerimaan devisi terbesar bagi Indonesia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kontribusi yang besar dari pekerja migran tersebut membuat pemerintah terus mendorong dan memberikan dukungan bagi pekerja migran. Terlebih bagi PMI yang didukung dengan kompetensi mereka.
“Indonesia bangga dengan saudara dan saudari yang hadir di ruangan ini,” kata Menko Airlangga Hartarto saat menyampaikan motivational speech dalam acara Pelepasan Pekerja Migran Indonesia Program G to G Korea Selatan, Senin (22/8/2022).
Menurut Airlangga, pekerja migran selama ini telah menjadi salah satu penopang tumbuhnya perekonomian nasional.
Bahkan, berkontribusi secara konkret bagi pendapatan negara dan produktivitas ekonomi, melalui tingginya remitansi atau pendapatan yang dikirimkan ke dalam negeri.
Remitansi ini tak hanya mampu memberi manfaat finansial bagi kesejahteraan keluarga pekerja, namun juga berperan sebagai katalisator dalam meningkatkan devisa negara.
Sebelum pandemi Covid-19, rata-rata remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari 2015 hingga 2019 mencapai USD 9.8 miliar per tahun. Remitansi PMI dari Korea Selatan pada kuartal II tahun 2022 mencatatkan nilai yang mencapai USD 22 juta.
Pemerintah kini terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan, perlindungan, dan keberpihakan kepada para pekerja migran yang direalisasikan melalui berbagai kebijakan.
Salah satu kebijakan Pemerintah tersebut yakni terkait dengan optimalisasi perlindungan bagi PMI dengan memangkas berbagai masalah sejak tahap awal perekrutan melalui skema Government to Government (G to G).
Pemerintah serta menjamin keamanan PMI dengan melakukan pemberantasan sindikat penempatan ilegal PMI di negara tujuan migran.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait