KENDAL, iNewsSemarang.id - Wabup Kendal Windu Suko Basuki memberikan klarifikasi atas tudingan akun abal-abal yang menyebut dirinya menerima setoran uang Rp40 miliar dari Asrofi. Jumlah uang yang sangat fantastis ini diduga dikumpulkan Asrofi, mantan bawahannya dari dugaan praktek jual beli jabatan pada sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Kendal.
Tudingan itu awalnya diunggah akun Sambone Kendal di media sosial dan menjadi viral. Diketahui, akun pengunggah postingan yang menuding orang nomor 2 di Kabupaten Kendal tersebut merupakan akun abal-abal.
Dalam unggahannya dijelaskan bahwa uang hasil pungutan jual beli jabatan mengalir ke sejumlah orang terdekat Wabup Kendal. Namun, dalam penyampaiannya, akun abal-abal tersebut sedikit menyamarkan nama-nama yang disebutnya.
"Kemanakah pundi uang yang dikumpulkan Mr A mengalir (dikumpulkan) ke Lukita swasta adiknya Parna, Rajo Markijuh dokter, Kelano Sawi seniman, Maskam LBH awuk2 dan ujungnya ke WSB. Pihak Dinas mengalir ke Giro Kusumo Dihub, Upin Ipin LH, Wowo rumah sakit dan ujungnya ke saudara Parna," tulis akun Sambone Kendal.
"Dana yang terkumpul sudah 40 M.. Target sampai akhir jabatan 120 M," imbuh tulisan Sambo di akhir postingannya.
Basuki mengaku prihatin dengan liarnya isu yang dihembuskan oleh akun abal-abal tersebut. Dia mengaku sudah mengamati dan menganalisa siapa sesungguhnya sosok yang melemparkan isu tersebut.
"Orangnya itu-itu saja. Nanti malam mau tak datangin untuk klarifikasi angka puluhan miliar yang disebutkan itu," kata Basuki kepada sejumlah media di rumah dinasnya, Senin (3/10/2022).
Menurut dia, isu yang dihembuskan di media sosial merupakan isu murahan dan bentuk provokasi yang sangat keji. Dia tidak rela Kabupaten Kendal milik masyarakat yang religius dan memiliki sopan santun dibuat gaduh dan diprovokasi isu yang sedemikian keji.
Meski sudah bisa menganalisa siapa sosok di balik akun abal-abal Sambone Kendal, namun Basuki enggan menyebutkan nama sosok misterius tersebut.
"Saya menganalisa saja. Akan saya datangi, single fighter," tandasnya.
Saat mendatangi rumah pemilik akun Sambone Kendal, Basuki terlebih dahulu akan lapor ke RT. Laporan ini dimaksudkan untuk menjadi saksi saat dirinya minta klarifikasi dari Sambone Kendal.
Basuki juga menyampaikan, sebagai seorang Wakil Bupati Kendal, dirinya sangat berharap Kendal tetap kondusif, namun harapan itu senantiasa dirusak oleh orang-orang yang disebutnya "hanya orang-orang itu saja" dengan berbagai isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, terkait dengan kasus dugaan pungutan jual beli jabatan yang dilakukan Asrofi, Basuki menegaskan bahwa dirinya tidak seperti yang dituduhkan oleh akun Sambone Kendal.
"Saya itu orang yang senantiasa mengedepankan kejujuran. Saya heran ternyata Asrofi itu selama ini muter ke dinas-dinas tanpa sepengetahuan saya dan tanpa perintah dari saya," terang Basuki.
Basuki mengaku sangat memahami kondisi finansial dari sosok mantan asisten kepala rumah tangganya itu. Meski secara ekonomi terbilang sudah lumayan mapan karena memiliki mobil dan sopir pribadi, namun kebutuhan mengkuliahkan anak tetap memerlukan biaya yang tinggi.
Basuki menegaskan, dirinya tidak dapat mentolelir aksi mantan bawahannya yang diduga melakukan aksi pungutan jual beli jabatan dan menyebutnya sebagai perbuatan yang tidak terpuji hingga menyebabkan nama baiknya tercemar.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait