“Kami telah berkoordinasi dengan wilayah sentra produksi untuk mendorong distribusi ke daerah konsumsi, khususnya Jabodetabek. Per 2 Januari lalu cabai di tingkat produsen sudah berangsur turun sekitar Rp13.000 – Rp17.000 per kg,” terangnya.
Dibandingkan 1 Januari lalu, kini pasokan cabai untuk pasar, daerah konsumsi, dan industri sudah kembali normal , jelas Arief.
Berdasarkan data APCI Kabupaten Kediri, stok pasokan yang ada di wilayah Kediri saat ini tersedia 58 ton, jauh meningkat dibanding 1 Januari lalu yang hanya tersedia 15 ton. Untuk pengiriman dari Kediri ke Jabodetabek juga terpantau mengalami peningkatan, dari sebelumnya hanya 5 ton menjadi 17 ton. Pengiriman ke sektor industri juga mengalami kenaikan dari 4 ton menjadi 27 ton.
Pulihnya produksi dan pendistribusian cabai diharapkan mampu menjaga stabilitas harha cabai baik di tingkat produsen maupun konsumen, selaras dengan patokan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) yang sudah ditetapkan NFA, begitu harapan Arief.
Adapun HAP untuk cabai merah keriting Rp22.000 – Rp29.600 di tingkat produsen dan Rp37.000 – Rp55.000 di tingkat konsumen, sedangkan harga cabai rawit merah Rp25.000 – Rp31.5000 di tingkat produsen dan Rp40.000 – Rp57.000 di tingkat konsumen. (MG / Shinta)
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait