Menghubungkan ilmu pengetahuan dengan perbuatan ini, jelas Vino, pernah dikatakan oleh Presiden Soekarno saat menyampaikan pidato di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1951.
“Beliau berkata, ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia dipergunakan untuk mengabdi kepada praktek kehidupan manusia, atau praktek hidup bangsa, atau praktek kehidupan kemanusiaan. Buatlah ilmu berdwitunggal dengan amal. Jika tekad cinta tanah air ini merasuk dalam dada setiap anak bangsa, terutama generasi muda, saya optimis untuk berpuluh bahkan beribu tahun ke depan NKRI akan terus berdiri dan bangsa ini jauh dari perang saudara yang menyakitkan,” tegas Vino.
Vino, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kendal, yang telah bisa menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara bergotong royong.
“Semoga sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, bisa lebih memupuk rasa kebangsaan kita semua,” ujar Vino.
Sementara itu, kepala desa Kalipakis Sukorejo, Anwar, mengucapkan terima kasih kepada Herviano, yang telah memilih desanya untuk dijadikan tempat sosialisasi empat pilar kebangsaan. Ia berharap, warga desa Kalipakis yang ikut dalam acara tersebut, bisa menularkan materi yang diterima kepada warga lain yang belum berkesempatan mengikuti empat pilar kebangsaan.
“Ini sangat penting bagi warga Indonesia terutama masyarakat Kalipakis, untuk lebih bisa menjaga rasa persatuan dan kebangsaan, dan Berbhinneka Tunggal Ika,” kata Anwar.
Anwar juga mengucapkan terima kasih kepada Herviano, yang banyak memberi program pembangunan kepada desanya.
“Saya mewakili warga Kalipakis mengucapkan banyak terima kasih kepada mas Vino, atas bantuan program pembangunan,” pungkas Anwar.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan di balai desa Kalipakis, selain diikuti oleh masyarakat dan kader PDI Perjuangan, juga dihadiri oleh komandan T PDI Perjuangan dari daerah pilihan 4, yaitu Bintang Widya Daneswara, Sri Joko, dan Iqbal.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait