Pemaknaan Lafadz Puasa dalam Perspektif al-Quran

Moh. Miftahul Arief
Ahmad Bahauddin. AM. Foto ist.

Lafadz puasa juga terdapat di surat al-Mujadilah ayat 4, yaitu memiliki penjelasan masih terkait sanksi. Yakni menjelaskan terkait hukum islam yaitu zihar. Bagi seseorang yang melakukan zhihar maka ada hukuman baginya yaitu memerdekakan budak, jika tidak mampu maka puasa selama dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu lagi maka memberi makan 60 orang miskin.

فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ فَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ فَاِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًاۗ 

“Siapa yang tidak mendapatkan (hamba sahaya) wajib berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya berhubungan badan. Akan tetapi, siapa yang tidak mampu, (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin”.

Ketiga, pemaknaan lafadz puasa terkait pemeliharaan jiwa. Terdapat pada surat Maryam yaitu dalam konteks cerita Maryam, dijelaskan bahwa Maryam hamil tanpa adanya pernikahan, maka Maryam pun merasa gelisah atas peristiwa tersebut. Akhirnya Allah SWT berfirman :

فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّا ۚ

“katakanlah, Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini”.

Puasa pada ayat ini diartikan dengan puasa berbicara, karena ucapanku (Maryam) itu mungkin ditolak dan tidak dipercaya.

            Keempat, pemaknaan lafadz puasa terhadap imbalan bagi yang melaksanakannya. Yaitu terdapat pada sura al-Ahzab ayat 35. Allah menceritakan perihal konsekuensi yang diterima oleh para shaimin (orang laki-laki yang berpuasa) dan shaimat (orang perempuan yang berpuasa). Orang yang berpuasa bagi laki dan perempuan akan diberikan pengampunan terhadap dosanya dan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.            

…….. وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا

“……….. laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar”.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pemaknaan lafadz puasa yang terdapat di dalam al-Quran memiliki makna yang sangat variatif, tidak semuanya berbicara mengenai puasa Ramadan, melainkan terkait perihal-perihal lain di luar puasa Ramadan. Wallahu ‘alam bisshowab.

Editor : Miftahul Arief

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network