Kegiatan ini merupakan program lanjutan dari 9 rekomendasi Silaturahim Nasional Ketiga Bu Nyai Nusantara yang diselenggarakan pada 7-8 November 2022. Yaitu butir mewujudkan pesantren ramah anak dan perempuan dengan pendekatan yang komprehensif mulai dari sosialisasi, edukasi sampai dengan advokasi. Serta membentuk tim ad hoc sebagai penanggung jawab terwujudnya pesantren ramah anak dan perempuan.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen merasa bersyukur dengan kegiatan yang dilakukan Ibu-ibu Nyai ini. Permasalahan sekarang ini ada perundungan anak, stress anak, hingga pelecehan seksual semakin marak terjadi. Pengaruh internet seperti paparan pornografi banyak disinyalir menjadi pintu masuk berbagai persoalan tersebut. Sementara itu diantara mereka para penyintas atau pelaku justru oleh orang tuanya dimasukkan pondok pesantren atau dipindahkan dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren yang lain (tidak jujur menyampaikan kepada Pak Kyai/Bu Nyai). Tentu Ibu Nyai diharapkan mempunyai punya strategi untuk menghadapi perkembangan persoalan nyata ini.
“Kami dalam hal ini Pemprov dibantu para nawaning mendorong pesantren ikut andil dalam pengembangan program pondok pesantren ramah anak dan perempuan”, terang Gus Yasin.
Ia juga berharap, RMI ke depan lebih hebat dan bermanfaat lebih banyak. Pihaknya pun mengaku siap jika dibutuhkan untuk membantu.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait