17 Tahun Dimakamkan, Jasad Guru Ngaji di Subang Masih Utuh

Yudi Heryawan Juanda
Prosesi pemindahan makam almarhum guru ngaji Muhya bin Rudia. (Foto: tangkapan layar video viral/YUDY HERYAWAN JUANDA)

"Almarhum Muhya meninggal saat berusia 65 tahun seusai melaksanakan sholat Ashar," kata Ujang Ading. 

Video amatir pembongkaran makam dan pemindahan jasad guru ngaji yang masih utuh tersebut viral di media sosial. Rekaman berdurasi 2 menit 50 detik itu memperlihatkan proses pembongkaran makam almarhum Muhya bin Rudia di Dusun Cikadu, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat. 

Saat pembongkaran makam berlangsung, warga yang hadir mengenakan kopiah dan membacakan shalawat dan doa. Mereka terlihat khusyuk. Tak ada suara lain selain lantunan sholawat. Saat jasad almarhum diangkat dari liang makam, terdengar orang-orang mengucapkan takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar. 

Sedangkan orang yang berada di atas liang makam langsung membungkus jasad yang masih utuh itu dengan kain kafan yang baru dan bersih. Betapa terkejutnya para penggali makam saat mendapati kain kafan almarhum sang guru ngaji masih relatif utuh. 

Selain itu, tubuh sang guru ngaji pun tidak rusak. Padahal faktanya, jasad almarhum telah terkubur selama 17 tahun. Umumnya, jasad yang telah dimakamkan selama itu pasti hanya tinggal tulang belulang dengan kain kafan yang telah hancur.

Editor : Miftahul Arief

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network