SEMARANG, iNewssemarang.id - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong para pejabat pemerintah dan masyarakat untuk menggelorakan semangat ayo nandur. Hal itu dia sampaikan saat melaksanakan panen melon di Agro Purwosari, Kecamatan Mijen, Rabu (4/10).
Mbak Ita, sapaan akrab wali kotamengatakan, panen melon di Agro Purwosari ini bisa mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan menanam melon. Pasalnya, buah ini merupakan salah satu buah yang sangat dibutuhkan dan dicari, sekaligus cocok jika ditanam di Kota Semarang.
"Melon semakin (cuaca) panas, semakin bagus hasilnya. Buahnya mlenuk-mlenuk, gede-gede, warnanya cerah," ungkapnya, saat panen melon di Agro Purwosari.
Mbak Ita mengungkapkan, penanaman melon di green house ternyata lebih bagus hasilnya dibanding penanaman di lahan terbuka. Namun, penanaman melon di luar rumah juga bisa dilakukan masyarakat yang tidak memiliki green house. Pihaknya juga mendorong masyarakat ikut serta menjalankan program ketahanan pangan.
"Penanaman melon juga bisa menjadi pengembangan wisata. Wisata petik melon bisa dilakukan di Agro Purwosari dengan pembayaran cashless atau non tunai. Kita melakukan instruksi Presiden untuk peningkatan digitalisasi. Ini juga menjadi penilaian pusat terkait digitalisasi," paparnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, panen melon di Agro Purwosari ini merupakan upaya menggelorakan semangat ayo nandur. Selain itu, pihaknya ingin membranding bahwa kota Semarang juga merupakan daerah potensial penghasil melon. Iklim panas kota Semarang sangat cocok untuk penanaman buah seperti melon dan semangka. Penanamannya pun tidak harus di lahan tertutup namun juga di hidroponik, tanah biasa, tabulapot, atau media lainnya.
"Kita ingin branding kota Semarang sebagai salah satu wilayah penghasil melon. Budi daya melon memang agak rumit, butuh telaten, dan sabar. Penyerbukan juga dengan campur tangan manusia, tapi jika perawatan kita ikuti SOP (Standar Operasional Prosedur), itu bisa," paparnya.
Dia menyebut, ada berbagai program untuk mendorong masyarakat tergerak untuk melakukan penanaman dan mengkonsumsi sayur dan buah, antara lain program Bank Tani, Mbak Ita Mesem, Gemes Bun (Gerakan Makan Sayur dan Buah Nusantara).
"Kami ingin masyarakat mencintai produk-produk sendiri. Sayur dan buah lokal tidak kalah dengan sayur dan buah import," ujarnya.
Terlebih, sambung Hernowo, masyarakat saat ini sudah banyak yang melaksanakan urban farming. Sehingga, sayur dan buah di Kota Semarang stoknya melimpah. "Kami juga ingin masyarakat bisa termotivasi membeli produk dalam negeri, termasuk produk buah dan sayur," katanya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait