SEMARANG, iNews.id - Warga di Kabupaten Semarang mengaku bingung setelah mengetahui harga minyak goreng yang telah ditetapkan satu harga oleh pemerintah masih tinggi. Harga minyak goreng di tingkat pengecer sampai kini masih di atas Rp14.000 per liter.
Warga pun mendesak pemerintah untuk segera menggelar operasi pasar (OP) sampai di tingkat daerah.
Tingginya harga minyak goreng masih terjadi di Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Di tingkat pengencer harga minyak goreng bervariasi antara Rp16.000 hingga Rp19.000 per liter.
Warga di Semarang ini berharap bisa mendapatkan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah setelah dilakukan operasi pasar.
"Kalau bisa ada operasi pasar di daerah agar masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga lebih rendah dibanding harga di pasaran saat ini," kata Enggar (42) warga Tengaran, Kabupaten Semarang, Selasa (1/2/2022).
Dia menyatakan, tingginya harga minyak goreng yang berlangsung cukup lama sangat memberatkan warga, utamanya kalangan ekonomi menengah ke bawah. Kebijakan pemerintah menetapkan harga sebesar Rp14.000 per liter dinilai merupakan kebijakan yang tepat.
"Tapi sayangnya sampai saat harga minyak goreng masih tinggi. Saya berharap pemerintah melakukan langkah tegas, agar harga minyak goreng di pasaran bisa sesuai dengn harga yang ditetapkan pemerintah dan mudah di dapat," ujarnya.
Fitri (38) warga lain menuturkan, minyak merupakan barang kebutuhan pokok yang setiap hari digunakan untuk memasak. Tak hanya itu, pelaku usaha kecil seperti penjual gorengan dan lainnya juga membutuhkan minyak.
"Jika harga minyak goreng tetap tinggi, masyarakat jelas keberatan. Sebab pengeluaran rumah tangga jadi bertambah. Untuk itu, kami berharap pemerintah bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau. Saya berharap di Tengaran ada operasi pasar minyak goreng," ujarnya.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait