Daftar 10 Pondok Pesantren Terbesar di Indonesia, Nomor 7 Ada di Rembang Jateng

Timothy Gishelardo/Okezone
Ilustrasi 10 pondok pesantren terbesar di Indonesia. (Okezone)

Berikut adalah daftar 10 pondok pesantren terbesar di Indonesia yang memegang peran sentral dalam pendidikan Islam dan kemajuan masyarakat:

1. Mahad Al Zaytun
Mahad Al Zaytun didirikan pada 1 Juni 1993 oleh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Meskipun demikian, pembangunan lembaga pendidikan yang sempat mengundang kontroversi tersebut dimulai sejak tanggal 13 Agustus 1996.
Luas tanah yang dimiliki oleh pondok pesantren di bawah naungan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) adalah 1.200 hektar, terletak di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gandar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Meskipun pernah kontroversial, pesantren ini telah menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Indonesia.

2. Pondok Modern Darussalam Gontor
Pondok Modern Darussalam Gontor dikenal sebagai pelopor pesantren modern yang memberikan pendidikan Islam berkualitas. Pondok pesantren Gontor didirikan pada tanggal 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur. Tempat belajar yang berbasis ajaran Islam ini diinisiasi oleh tiga bersaudara yang merupakan putra dari Kiai Haji Santoso Anom Besari, yaitu Ahmad Sahal, Zainudin Fananie, dan Imam Zarkasyi. Sampai saat ini, lembaga pendidikan pesantren modern ini telah mengembangkan diri dengan memiliki 19 cabang.

3. Pondok Pesantren Sidogiri
Pondok pesantren Sidogiri didirikan oleh Sayyid Sulaiman, yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Institusi pendidikan Islam ini terletak di Pasuruan, Jawa Timur, dan menerapkan materi pelajaran salaf murni untuk mendalami ilmu agama. Pesantren ini telah aktif sejak tahun 1745. Pada tahun 2017, pesantren tersebut memperluas area dengan membeli lahan seluas 10 hektar.

4. Pondok Pesantren Lirboyo
Di Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur, terdapat salah satu pondok pesantren terbesar di Indonesia, yaitu Pondok Pesantren Lirboyo. Pendirian pondok pesantren ini dicetuskan oleh Kiai Sholeh, seorang tokoh dari Desa Banjarmlati pada tahun 1910, dan kemudian dilanjutkan operasionalnya oleh menantunya, Abdul Karim. Ponpes ini terdiri dari 9 unit dengan luas total 19 hektar dan dihuni oleh sekitar 13.000 santri.

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network