Dialog didahului dengan sambutan Ketua UMUM DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Bagi Megawati, hubungan PDI Perjuangan dengan NU sangat dekat dan senantiasa berjalan beriringan. Hubungan itu bahkan telah terbangun sejak masa Sukarno, yang dikenal dekat dengan tokoh NU. Karenanya, yang dilakukan hari ini adalah melanjutkan apa yang telah dirintis oleh ayahandanya. Dia meyakini, selama PDIP dan NU beriringan, banyak ancaman negara yang bisa diselesaikan.
Dalam sambutannya, Menag Yaqut berbicara tentang NU dan nasionalisme. Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini mengatakan tokoh NU dan kaum nasionalis merupakan unsur yang tak bisa dipisahkan dalam membangun Indonesia. Dia menyebut acara yang digelar PDIP ini menunjukkan kepentingan agama dan nasionalis harus diperjuangkan.
"Oleh karena itu, perayaan harlah NU ke-96 yang diselenggarakan oleh PDI Perjuangan ini seperti mengingatkan kita semua betapa kepentingan agama dan nasionalisme perlu terus diperjuangkan secara simultan demi menjaga keseimbangan bangsa kita agar tetap terjaga, selalu rukun, dan tentu saja damai," tambahnya.
Tangkapan layar - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberikan sambutan dalam Dialog Kebangsaan memperingati Harlah NU ke-96 yang digelar PDI Perjuangan secara hibrid. Foto: Youtube/PDI Perjuangan
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Gus Yahya mengatakan hubungan NU dengan PDI Perjuangan bukan sekadar partner dalam memajukan peradaban bangsa. Menurutnya, PBNU dan PDI-P punya dasar perjuangan yang sama untuk masyarakat.
"Kita ingin berjuang meningkatkan kualitas hidup. Tapi jangan sampai membuat kerusakan terhadap bumi sebagai lingkungan hidup kita dan tatanan hidup itu sendiri," ujar Gus Yahya
Dia menambahkan, selama kedua belah pihak setia kepada semangat dasar ini maka akan terus terjadi sinergi. "Mudah-mudahan membawa kemaslahatan yang besar untuk bangsa, negara, dan untuk kemanusian," tambahnya.[]
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait