Prasetio mengatakan, perubahan susunan pengurus ini merupakan langkah strategis, khususnya dalam menjadikan Citilink sebagai maskapai yang lebih inovatif di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang berlangsung saat ini.
"Perubahan susunan pengurus direksi maupun dewan komisaris ini kiranya dapat memberikan dampak positif bagi kinerja Citilink agar dapat terus mendorong pertumbuhan yang signifikan," ujar Prasetio.
Selain itu, dapat semakin mengoptimalkan peluang industri penerbangan khususnya pasar penerbangan Low-Cost Carrier yang akan semakin kompetitif di Indonesia ke depannya. Adapun Dewa Kadek Rai cukup lama berkarier di Garuda Indonesia.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai CEO PT Garuda Indonesia Regional Bali dan Nusa Tenggara. Bahkan, pada 2018 lalu, dia pernah menjadi pejabat sementara untuk Regional CEO Europe Region Garuda Indonesia atau Garuda Indonesia Regional Kawasan Eropa.
Saat menjabat sebagai Regional CEO Europe Region, Dewa Kadek Rai menjadi salah satu saksi dalam kasus kepabeanan terkait penyelundupan Harley-Davidson dan sepeda Brompton yang dilakukan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
Tak hanya itu, Dewa Kadek Rai pun pernah menjabat sebagai Direktur Garuda Indonesia Holiday France S.A.S. Dalam beberapa catatan, selama 3 bulan bekerja di kota Paris, Dewa Rai telah berpartisipasi aktif mempromosikan budaya Indonesia.
Promosi budaya Indonesia tersebut berlangsung atas kerja sama organisasi ibu-ibu Sekar Jagat Indonesia dan Grup Gamelan Bali Puspawarna di bawah naungan KBRI Paris. Dewa Kadek pun pernah menduduki posisi sebagai General Manager (GM) Garuda Indonesia kantor cabang Semarang.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait