Sementara itu, Fitria mengaku senang dan bersyukur mendapatkan penghargaan rekor ini. Dia tidak menyangka akan mendapatkan apresiasi yang setinggi itu sebab dirinya masih ditahap belajar.
Diakui memang Fitria menyenangi game online sejak kecil, awal-awal munculnya game mobile legend dirinya sudah mulai bermain game walaupun awalnya dulu dilarang oleh orang tua, tapi karena bisa membagi waktu akhirnya di perbolehkan.
“Hobi main game itu justru akhirnya justru di dukung oleh orang tua dengan diikutkan berbagai kursus desain 3D, kursus developer game online dan offline,” ujarnya.
Sejak kelas 5 Sekolah Dasar Fitria sudah diikutkan sertakan berbagai kursus seperti desain 3D seperti cara menggunakan aplikasi blender dan kursus developer game online roblox studio, setelah itu naik level belajar menggunakan construk dan Unity Engine.
Kuncinya utamanya ada di aplikasi blender, sebab hasil dari 3D di blender itu dapat di gunakan di roblox dan engine Unity. Jadi disamping kursus desain 3D dan developer game, bila ada waktu kosong juga nyoba nyoba buat desain dan buat game sambil nonton tayangan tutorial di youtube untuk mengasah kemampuan dan melatih jari jari supaya lancar mengetik di laptop.
“Walau banyak waktu untuk fokus di hasil karya game, tapi belajar sekolah tetap menjadi prioritas. Asal bisa membagi waktu makan semua akan berjalan lancar,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait