Begini Kisah Turunnya Surat Ali Imran Ayat 190-191 hingga Nabi Muhammad SAW Menangis

Kastolani Marzuki
 Asbabun nuzul atau sebab turunnya Surat Ali Imran ayat 190-191 menarik untuk dikaji karena penuh hikmah dan menambah ketakwaan kepada Allah. Foto: SINDOnews

Doa Nabi Muhammad SAW:

«اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَمِنْ بَيْنِ يَدَيَّ نُورًا، وَمِنْ خَلْفِي نُورًا، وَمِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتِي نُورًا وَأَعْظِمْ لِي نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ»

Artinya: Ya Allah, jadikanlah di dalam kalbuku nur (cahaya), di dalam pendengaranku nur, di dalam pandanganku nur, di sebelah kananku nur, di sebelah kiriku nur, di hadapanku nur, di belakangku nur, di atasku nur, di bawahku nur, dan besarkanlah nur bagiku kelak di hari kiamat.

Berkaitan dengan sebab turunnya Surat Ali Imran ayat 190-191 sebagaimana dilansir dari Buku Quran Hadis Kelas VII MTs, turunnya ayat itu terjadi pada suatu malam ketika Rasulullah SAW bermunajat dan membaca Al Quran.

Saat itu, Bilal hendak adzan Shubuh, ia mendapati Nabi Muhammad SAW sedang menangis.  Selesai sholat, air mata Rasulullah bercucuran ketika beliau duduk membaca dzikir hingga lantai tempatnya duduk juga ikut basah.

Memasuki waktu subuh, Bilal yang berada di masjid tengah menunggu Rasulullah yang tidak biasanya datang terlambat. Oleh karena itu, Bilal menghampiri Rasulullah di rumahnya dan mendapati nabi menangis.

"Wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis? Bukankah seluruh dosamu telah diampuni Allah?" tanya Bilal. 

"Wahai Bilal, bagaimana aku tidak menangis? Tadi malam, turun wahyu kepadaku (surat Ali Imran ayat 190-191).

Kedua ayat di atas adalah bantahan bagi kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah (Innallaha ta’ala faqirun wa nahnu aghniyaa).

Dalam Tafsir al-Mukhtashar mengenai ayat 190, dijelaskan bahwa: "Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada serta tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia Yang berhak disembah."

Sedangkan pada ayat 191, Tafsir al-Mukhtashar juga menerangkan dengan jelas mengenai ciri-ciri ulul albab. Disebutkan bahwa mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam kondisi apa pun.

Baik dalam kondisi berdiri, duduk maupun berbaring. Dan mereka juga senantiasa menggunakan akal pikiran mereka untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi.

Mereka pun berkata, “Wahai Rabb, Engkau tidak menciptakan makhluk yang sangat besar ini untuk bersenda gurau. Mahasuci Engkau dari senda gurau. Maka jauhkanlah kami dari azab Neraka, dengan cara Engkau bimbing kami kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan Engkau lindungi kami dari perbuatan-perbuatan yang buruk." 

Itulah ulasan sebab turunnya Surat Ali Imran ayat 190-191 yang penuh hikmah dan pelajaran bagi orang-orang yang berakal.

Wallahualam bissawab

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network