Ketua DPC PKB, Muhammad Mahsun, menyambut baik kedatangan Tatag Anggoro. Untuk menyambut kehadiran Ketua DPD PAN tersebut, Mahsun mengajak para pengurus PKB, anggota Fraksi PKB, dan calon legislatif PKB.
Mahsun menegaskan bahwa PKB, sebagai representasi NU, siap mengajak warga Nahdliyin untuk berpartisipasi dalam Pilkada Kota Semarang.
Ia setuju bahwa PKB harus bergandengan tangan dengan PAN dan Muhammadiyah untuk menggerakkan semangat warga, khususnya kaum muslimin yang terafiliasi dengan NU maupun Muhammadiyah, agar Pilkada dapat memberikan kontribusi agama kepada masyarakat selama lima tahun ke depan.
Mahsun menekankan bahwa jika NU dan Muhammadiyah berbicara dalam konteks Pilkada, umat akan mendapatkan tuntunan yang sesuai ajaran agama tentang pentingnya memilih pemimpin yang amanah dan dapat dipercaya.
Ia menegaskan bahwa warga NU dan Muhammadiyah tidak boleh hanya menjadi objek yang diombang-ambingkan isu politik tanpa arah, sehingga tidak bisa menentukan pilihan yang tepat.
"Memilih pemimpin adalah fardhu kifayah. Ini adalah bagian dari amalan agama karena menentukan bagaimana kekuasaan akan dijalankan untuk rakyat. Maka, para pemegang otoritas keagamaan, dalam hal ini NU dan Muhammadiyah, perlu konsolidasi menuntun umat. PKB dan PAN siap menjadi pemegang mandat konsolidasi tersebut," ujar Mahsun, didampingi Sekretaris DPC PKB Juan Rama, Sekretaris Desk Pilkada PKB Antoni Yudha Timor, dan para fungsionaris DPC PKB Kota Semarang.
Mahsun menambahkan bahwa PKB dan PAN sudah memiliki pengalaman berkoalisi untuk mengusung calon Walikota Semarang. Pada tahun 2005, PKB, PAN, PPP, dan PKS mengusung pasangan Sukawi Sutarip-Mahfud Ali yang berhasil memenangkan Pilkada.
Pertemuan dua jam itu membahas persiapan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) dengan serius, diselingi guyonan khas Semarangan.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait