KENDAL, iNewsSemarang.id - Kanwil Kemenkumham Jateng terus mendorong Lembaga Pemasyarakatan di Jawa Tengah produktif dalam program pembinaan kemandirian.
Terbaru, dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kendal melakukan inovasi. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan mengembangkan budidaya pisang jenis Morosebo. Jenis pisang ini dipilih karena memiliki potensi ekonomi yang tinggi dan cocok dengan kondisi tanah di area Lapas Terbuka Kendal.
Pada hari ini Senin (28/10), Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Terbuka Kendal menanam tanaman pisang jenis Morosebo di kawasan pembinaan Lapas Produktif Kendal. Dengan didampingi para petugas Lapas, wargabinaan dengan penuh semangat menyiapkan tempat penamanan sampai dengan membantu proses penamanan.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kendal mengembangkan budidaya pisang jenis Morosebo. (Foto: Dok)
Pisang jenis Morosebo dipilih karena memiliki keunggulan dari segi produktivitas dan daya tahan terhadap penyakit. Jenis pisang ini juga memiliki rasa yang manis dan tekstur yang baik, sehingga banyak diminati oleh pasar lokal maupun nasional. Selain itu, Morosebo dikenal mampu beradaptasi dengan baik di tanah yang subur dan membuatnya menjadi pilihan ideal untuk dikembangkan.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto melalui Kepala Lapas Terbuka Kendal, Roni Darmawan, mengatakan pengembangan budidaya pisang Morosebo ini bukan hanya difokuskan pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga sebagai sarana pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Budidaya pisang ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberdayakan WBP. Mereka dilibatkan secara aktif dalam seluruh proses, dari penyiapan lahan hingga panen. Harapannya, keterampilan ini akan menjadi bekal yang berguna saat mereka kembali ke masyarakat,” ujar Roni.
Sebagai informasi di area lahan Lapas Terbuka Kendal terdapat bebarapa jenis pisang yang sudah ditanam sebelumnya dan sudah produktif, antara lain pisang Ambon, pisang Raja, pisang Susu.
"Kami ingin memanfaatkan lahan yang ada secara optimal dan menjalankan program-program yang bermanfaat, baik bagi warga binaan maupun masyarakat sekitar. Selain itu, program ini juga menunjukkan bahwa Lapas tidak hanya tempat penahanan, tetapi juga pembinaan dan pemberdayaan, dengan warga binaan berkontribusi langsung dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang sedang digaungkan oleh pemerintah," pungkas Roni.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait