Sebagai catatan, KPI Desa Sugihmanik dikuasai oleh PT Azam Laksana Intan Buana (ALIB) dengan total luas lahan 82 hektare.
Diharapkan, masuknya investor memberikan dampak positif besar bagi masyarakat dengan memengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal, mendorong pemberdayaan masyarakat dan, mengembangkan infrastruktur industri ramah lingkungan.
"PT Polygroup membeli lahan PT ALIB di Desa Sugihmanik seluas 20 hektar. Nilai investasinya sekitar Rp 3 triliun untuk pembangunan konstruksi dan mesin/peralatan di luar investasi lahan. Kami sambut baik," kata Afi.
Direktur PT ALIB, Didik Parwoto optimistis bisnis pengembangan dan pengelolaan kawasan industri masih menggiurkan pasca transisi kepemimpinan di tahun politik.
Disampaikan Didik, selama puluhan tahun kawasan industri telah menjadi roda perekonomian dan terobosan model pengembangan wilayah dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dengan kata lain, pengembangan kawasan industri mampu mendorong hilirisasi, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan investasi, menciptakan lapangan kerja, serta membuka peluang usaha.
"Kepercayaan tinggi dari investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di KPI Sugihmanik. Sudah banyak yang mau masuk. Tentunya menyerap 90 persen warga Desa Sugihmanik. lihat saja nanti dan mohon doanya," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait