ADA BANYAK sekali keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Salah satunya, Rasulullah SAW tidak pernah mengalami ihtilam atau mimpi basah.
Ihtilam adalah keluarnya air mani karena sebab mimpi atau fantasi. Orang Indonesia menyebut ihtilam dengan mimpi basah. Hal ini tidak pernah dialami Nabi shollallohu 'alaihi wasallam.
Imam at-Thabrani dalam hadist Al-Mu'jam Al-Kabir meriwayatkan hadist nabi dari Sayyidina Ibnu 'Abbas: Dari Ikrimah, dari Ibn Abbas bahwasanya Nabi shollallohu 'alaihi wasallam tidak pernah ber-ihtilam. (HR at-Thabrani)
Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW pernah bersabda:
الرُّؤْيَا مِنَ اللهِ، وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Artinya: "Ar-Rukya itu dari Allah dan Al-Hulmu itu dari setan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam Syarh Shahih Muslim dijelaskan bahwa istilah ar-Rukya untuk menyebut mimpi yang disukai (mimpi baik). Sedangkan istilah al-Hulmu untuk menyebut mimpi yang tidak disukai (mimpi buruk).
Keistimewaan lain Nabi Muhammad adalah tidak memiliki bayangan tubuh. Beliau adalah Nur (cahaya). Karena itu, ketika matahari atau bulan menyinarinya, tidak ada bayangan yang muncul di bawah kakinya. Selain itu, tubuh beliau yang mulia tidak pernah dihinggapi lalat.
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ (١٦) اِذۡ يَتَلَقَّى الۡمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الۡيَمِيۡنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيۡدٌ (١٧) مَا يَلۡفِظُ مِنۡ قَوۡلٍ اِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيۡبٌ عَتِيۡدٌ (١٨) وَ جَآءَتۡ سَكۡرَةُ الۡمَوۡتِ بِالۡحَـقِّؕ ذٰلِكَ مَا كُنۡتَ مِنۡهُ تَحِيۡدُ (١٩)
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Ingatlah ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.
(QS. Qaf Ayat 16-19)
Itulah salah satu bukti keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Tidak ada manusia yang dalam dirinya terkumpul kesempurnaan kecuali ada pada diri baginda Nabi Muhammad shollallohu 'alihi wasallam. Beliaulah manusia yang layak dipuji dan diteladani sebagaimana Allah memuliakan beliau.
Editor : Sulhanudin Attar