get app
inews
Aa
Read Next : Soal Kasus Pelemparan Batu Bus Persis Solo, Gibran Kaitkan dengan Tragedi Kanjuruhan

Sebut Aremania Sok Jagoan, Ketum KNPI Minta Ade Armando Ditangkap

Rabu, 05 Oktober 2022 | 05:00 WIB
header img
Pernyataan Ade Armando yang menyebut suporter Arema sok jagoan dan bergaya preman manjadi penyebab kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, menuai kecaman para netizen. Foto: Youtube/@CokroTV

Diberitakan, nama Ade Armando menjadi trending topic pertama di Indonesia, Selasa (4/10/2022) malam. Hal itu terjadi setelah Ade Armando mengeluarkan pernyataannya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang merenggut ratusan nyawa manusia.

Ade Armando dalam videonya yang diunggah di akun YouTube Cokro TV menyalahkan Aremania atau suporter Arema FC terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Dosen Universitas Indonesia (UI) itu menuding Aremania sebagai penyebab kerusuhan yang berujung pada kematian ratusan manusia.

"Suporter sepak bola ini memang keterlaluan, siapa pun yang menyaksikan video yang kini tersebar tentang tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu, pasti bisa mengenali bahwa pangkal persoalan adalah kelakukan sebagian suporter Arema yang menyerbu lapangan," kata Ade dikutip dari akun YouTube Cokro TV, Selasa (4/10/2022).

"Mereka sombong, bergaya preman, menantang, merusak, dan menyerang. Gara-gara merekalah tragedi itu terjadi," imbuhnya.

Dalam videonya, Ade juga mempersoalkan pernyataan Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia Richard Achmad Supriyanto dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia yang hanya menitikberatkan tragedi Kanjuruhan Malang kepada pihak kepolisian. "Nampaknya ada upaya sengaja untuk mengarahkan telunjuk kepada pihak kepolisian. Marilah kita bersikap objektif," ungkap Ade.

Ade menilai pangkal permasalahan terbesar dalam tragedi Kanjuruhan Malang justru adalah Aremania. Ia menyebut bahwa ada sejumlah Aremania yang sok jagoan dan melanggar aturan.

Sebaliknya, sambung dia, pihak kepolisian justru hanya menjalankan tugasnya. "Yang jadi pangkal masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion, dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan," tutur Ade.

"Dalam pandangan saya, polisi sudah melaksanakan kewajibannya. Polisi misalnya sejak awal sudah meminta agar jadwal pertandingan dimajukan menjadi pukul 15.30, tapi pihak panitia berkukuh jam pertandingan tetap 20.00," imbuhnya.

Pernyataan Ade tersebut kemudian viral di Twitter. Tak sedikit warganet yang mengecam pernyataan ade. Mayoritas mereka menghujat Ade karena justru malah memperkeruh suasana di saat keadaan masih berduka atas meninggalnya ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan Malang.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut